JOHOR BAHRU -- Sebanyak 21 orang warga negara Indonesia tewas setelah boat pancung bermuatan 60 penumpang karam di perairan Tanjung Balau, Johor, Malaysia, pada Rabu (15/12/2021) lalu, pukul 04.30 waktu setempat.

Dikutip dari Liputan6.com, Kementerian Dalam Negeri Malaysia dalam rilisnya menyatakan, meyakini boat pancung naas itu berasal dari Indonesia menuju Malaysia.

Untuk membantu pencarian dan evakuasi korban boat karam di perairan Johor itu, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengerahkan Kapal Negara Belut-406.

"KN Belut sudah mendekat, tapi masih dalam wilayah Indonesia,'' kata Kabag Humas Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita di Jakarta.

Pihak Malaysia juga telah mengerahkan aset militer di lokasi kejadian.

Dari 21 WNI yang tewas, 11 jenazah di antaranya telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga atau ahli waris, baik di Indonesia maupun di Malaysia dan dapat dipulangkan.

Kemlu dan KJRI Johor Bahru bekerja sama lintas instansi antara lain Kepolisian RI dan BP2MI telah memulangkan 11 jenazah korban kapal tenggelam di Malaysia pada Kamis 23 Desember. Sebelas jenazah tersebut dijemput oleh Pemerintah Indonesia menggunakan kapal Polisi Air Indonesia yang tiba kembali ke Indonesia melalui Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.

Mengutip situs Kemlu.go.id, Ahad (26/12/2021), ke-11 jenazah tersebut disemayamkan di RS Bhayangkara Batam guna konfirmasi final identitas korban oleh Tim DVI POLRI.

Selanjutnya jenazah akan dipulangkan ke daerah asal oleh BP2MI dalam hal ini UPT BP2MI Wilayah Kepulauan Riau.

Fokus Tangani Korban Selamat

Upaya perlindungan yang dilakukan difokuskan kepada penanganan terhadap korban selamat dan penanganan terhadap jenazah yang meliputi proses identifikasi dan pemulangan.

Sementara itu proses pencarian jenazah masih terus dilakukan oleh pihak SAR Malaysia dan juga Basarnas Indonesia.

Tenggelamnya boat pancung yang membawa sekitar 60 penumpang dari Indonesia menuju wilayah Johor, Malaysia, bukanlah kejadian pertama. Sebelumnya, sudah berulang kali terjadi kapal yang membawa TKI ilegal karam di perairan Malaysia dan memakan banyak korban jiwa.***