PULAU GADANG - Ribuan orang diperkirakan bakal membanjiri Festival "Mangonang Kampuong Lamo" dan Festival Tari Daerah di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Sabtu (24/8/2019) pagi. Prediksi ini berdasarkan pengalaman pelaksanaan acara yang sama pada tahun sebelumnya dimana ribuan orang tumpah ruah mengikuti festival ini. 

Untuk meramaikan festival ini, Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar juga menggelar Festival Tari Daerah yang dibuka lebih awal pada Jum'at (23/8/2019) malam nanti pukul 20.00 WIB di Lapangan Tugu Kusuma Bantolo, Desa Pulau Gadang.

Selanjutnya pada Sabtu (24/8/2019) pagi pukul 07.00 WIB direncanakan Bupati Kampar akan membuka Festival Mangonang Kampuong Lamo.

Kedua festival ini digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun pemindahan pemukiman warga Desa Pulau Gadang yang ke-27.

Khusus Festival Tari Daerah dilaksanakan pada malam hari, yakni pada Jum'at (23/8/2019) malam yang menampilkan 10 kecamatan dan dilanjutkan Sabtu (24/8/2019) malam yang menampilkan 11 kecamatan.

Seperti diketahui, pemukiman warga Desa Pulau Gadang dipindahkan 27 tahun yang lalu atau pada tahun 1992 karena perkampungan Pulau Gadang ditenggelamkan untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang. Selain Pulau Gadang, ada tujuh desa lainnya di Kecamatan XIII Koto Kampar dan dua desa di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumbar yang ikut dipindahkan.

Ketua BPD Pulau Gadang Syofian,SH, MH Datuk Majo Sati yang juga pengarah acara didampingi Ketua Panitia Zulhendri kepada wartawan, Jum'at (23/8/2019) pagi mengatakan, tahun ini di lokasi acara yaitu di Lapangan Kusuma Bantolo akan berdiri empat tonggue (bendera kebesaran) empat suku yakni Suku Domo, Melayu, Piliang dan Pitopang. Hal ini menandakan acara mendapat dukungan dari Pucuk Adat Kenegerian Pulau Godang serta pucuk suku dari keempat suku yang ada di Kenegerian Pulau Godang.

Syofian menambahkan, latar belakang digelarnya festival ini selain mengobati kerinduan akan kampung lama, agar seluruh anak kemenakan tahu dan mengenal adat istiadat dan budaya lokal yang berkembang sejak zaman dahulu kala di Kenegerian Pulau Godang dan tetap kokoh dalam bingkai ajaran agama.

"Festival ini untuk menghidupkan kembali budaya dan adat istiadat kepada anak kemenakan kita. Transmigrasi kita ini beda dengan transmigrasi lainnya, sebab transmigrasi kita ini ikut serta adat budaya beserta sisi agamanya ke pemukiman baru," terang Syofian.

Selain itu menjaga adat, tradisi, budaya serta agama. "Nak jan bisuok alio jalan dek ughang lalu, alio cupak dek ughang panggale dan jan diubah tepian dek ughang mandi," ucap pria yang juga Ketua Forum BPD se-Kabupaten Kampar ini dalam bahasa adat.

Selain itu acara ini sebagai bentuk syukuran akbar atas karunia Allah SWT selama menempati pemukiman baru.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kampar karena tahun ini Festival Mangonang Kampuong Lamo telah masuk dalam kalender pariwisata Kabupaten Kampar. "Kita berharap tahun depan masuk kalender pariwisata Riau," ujar Ketua Forum BPD se-Kabupaten Kampar itu.

Untuk kegiatan Festival Mangonang Kampuong Lamo diawali denga pawai yang diikuti seluruh elemen masyarakat, pemerintahan desa, para tamu dan undangan, seluruh pelajar mulai dari TK Harapan dari SDN 006 Pulau Gadang, SDN 007 Pulau Gadang, SMPN 3 XIII Koto Kampar, MTs Syekh H Jaafar Pulau Gadang maupun siswa dari SMAN 2 XIII Koto Kampar serta seluruh guru dan pegawai.

Pawai dimulai di depan MTs Syekh H Jaafar dan berakhir di Lapangan Tugu Kusuma Bantolo yang berada di di belakang kantor Kepala Desa Pulau Gadang. Sebagian peserta pawai akan menggunakan pakaian jadul, pakaian yang sering digunakan masyarakat saat berada di kampung lama. "Pokoknya bergaya saat berada di kampung lama dulu," ulasnya.

Di Lapangan Kusuma Bantolo juga telah tersedia stand bazar dan pameran. Kita bisa melihat ataupun membeli aneka produk khas dari Desa Pulau Gadang. Selain itu ada foto kampung lama dan aneka peralatan rumah tangga, peralatan ke ladang maupun ke kebun yang sering digunakan masyarakat tempo dulu dan peralatan mencari ikan di Sungai Kampar dan anak sungai yang ada di kampung lama.

Kemudian dilanjutkan dengan upacara peringatan perpindahan Desa Pulau Gadang ke-27. Bertindak selaku Inspektur Upacara Camat XIII Koto Kampar Rahmat Fajri. Acara ini menurut rencana juga dihadiri Pucuk Adat Kenegerian Pulau Godang H Sawir,SP,MSi Datuk Tandiko, ninik mamak dari keempat suku yakni suku Domo, Melayu, Piliang dan Pitopang. Selain itu dihadiri keluarga kepala desa dan mantan kepala desa, alim ulama, cerdik pandai dan tamu undangan lainnya. Upacara juga diikuti seluruh masuarakat.

Setelah penampilan dari berbagai dusun, sekolah, acara dilanjutkan makan bajambau, sholat zuhur dan istirahat siang. Setelah itu masih di Lapangan Kusuma Bantolo acara dilanjutkan dengan berbagai permainan rakyat hingga sore.

Dari pantauan pada Kamis (22/8/2019) malam, kemeriahan Festival Mangonang Kampuong Lamo dan Festival Tari Daerah sudah mulai terlihat di Desa Pulau Gadang. Puluhan spanduk dan baliho maupun umbul-umbul telah terpasang. Sebuah panggung ukuran besar juga telah terpasang di Lapangan Kusuma Bantolo. Tempat untuk para undangan dan stand bazar juga telah siap dipasang panitia. ***