JAKARTA - Terdorong oleh keinginan untuk memberi kemanfaatan bagi umat dan ingin pengelolaan zakat lebih maksimal, sejumlah tokoh mendirikan Yayasan Rumah Persatuan Umat.

Peresmian yayasan ini dihadiri oleh puluhan orang, tentunya dengan tetap menerapkan prokes yang ketat, di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (29/09/2021).

Menurut data Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), potensi zakat di Indonesia sekitar Rp 320 triliun, namun saat ini yang baru dimanfaatkan hanya sekitar 20 persennya.

Melihat tersebut, Ikbal Sayuti selaku Ketua Yayasan Rumah Persatuan Ummat yakin potensi ini dapat dimaksimalkan dengan pengelolaan yang baik serta transparan.

Untuk itu pihaknya selaku pengurus yayasan telah membuat sejumlah rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang agar pengelolaan berjalan dengan baik.

"Misalnya di bidang pendidikan, untuk jangka pendek, kita akan membantu anak-anak atau mahasiswa, para santri yang putus sekolah karena terdampak pandemi Covid-19," katanya.

"Kemudian ke depan (jangka menengah) kita akan membangun suatu lembaga pendidikan yang gratis. Dan jangka panjangnya mudah-mudahan kita bisa membangun suatu universitas yang gratis juga buat anak-anak yang kurang mampu," ungkap Ikbal.

Soal penyaluran zakat, Ikbal mengatakan jika yayasannya akan menentukan skala perioritas berdasarkan program-program yang disusun sesuai data-data yang akurat sehingga benar-benar disalurkan kepada golongan yang berhak menerima zakat.

Pada intinya, Ikbal menyampaikan bahwa Yayasan Rumah Persatuan Ummat menyalurkan dana zakat kepada mustahik secara produktif dengan tujuan agar zakat mendatangkan manfaat dan mengubah kehidupan mustahiq ke depan bisa menjadi muzakki.

"Konsep sebenarnya zakat itu bukan hanya untuk memberikan sekali saja, tapi sebenarnya pemberdayaan. Jadi kita tidak ingin yang kita berikan itu miskin terus, justru kita ingin berdayakan," kata pria asal Indragiri Hilir Riau itu.

"Jadi kita akan fokus kepada pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan pendidikan dan sebagainya supaya  mereka ini nanti tidak hanya menerima seumur hidupnya, tapi mereka dari yang mustahiq menjadi muzaki, itu target kita," ucap Ikbal.

Mengenai transparansi pengumpulan dan pengelolaan zakat, Ikbal menyebut Yayasan Rumah Persatuan Ummat akan membuat aplikasi yang bisa diakses publik untuk melihat sumber dana zakat dan penyaluran serta program-program yang dibuat yayasan.

"Untuk transparansi tadi, kita insyaallah akan ada aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Jadi sumbernya dari mana, uangnya dari mana, lalu disalurkan kemana, itu nanti bisa dilihat semuanya," pungkasnya.

Dengan keterbukaan dan transparansi pengelolaan yayasan, maka kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan zakatnya akan meningkat dan target yang diharapkan akan tercapai.***