SIAK - Keberhasilan Kabupaten Siak dalam pengelolaan usaha hulu migas setakat ini masih menjadi tujuan utama daerah lainnya di Indonesia sebagai percontohan. Kali ini Pemkot Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Rombongan Pemkot Bontang ini disambut langsung oleh Wakil Bupati Siak, Alfedri di Zamrud Room, kediaman Bupati Siak, Rabu (14/02/2018).

"Kami menilai Pemkab Siak berhasil mengelola perusahaan daerah BUMD PT BSP sebagai perusahaan pengelola minyak Pertamina Hulu dalam mendukungan PAD di Kabupaten Siak," kata Walikota Bontang Hj Neni Moernaini.

Diakuinya bahwa Bontang sebagai daerah pengelola dengan sumber daya alam yang sedikit namun Pemkot Bontang siap untuk belajar bagaimana mengatur dan menjalankan sistem pengelolaan migas yang ada di Siak ini.

"Kota Bontang telah ditetapkan sebagai kota industri dan berkaitan dengan itu saat ini Pemkot Bontang akan mengembangkan industri perekonomiannya dengan pembangunan PLTG," kata Neni didampingi rombongannya sekitar 13 orang.

Pertemuan yang berlangsung selama 2 jam lebih ini juga membuka forum diskusi perihal sistem pengelolaan dan bagi hasil pengelolaan migas.

Dalam hal ini Dirut PT BSP, Bismantoro Prabowo yang turut hadir menjelaskan pengelolaan migas di Siak dijalankan dengan mekanisme yang tertuang dalam aturan undang-undang yang sudah ada.

"PT BSP awalnya juga belajar tahapan dalam pengelolaan migas. Namun seiring pengalaman yang sudah didapat selama 18 tahun berdiri progres pengelolaan migas di Siak kini sudah memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang sama yakni migas, dan kini juga merambah pengelolaan bio oil bahkan hingga menjalin kerja sama dengan pihak asing seperti Singapura," jelasnya.

Bismantoro menuturkan sejak tahapan alih kelola PT BSP pada tahun 2001 lalu ada sebanyak 418 sumur minyak yang masih aktif dan 140 sumur yang sudah non aktif itu artinya peluang produksi minyak di Siak masih tergolong tinggi.

"PT BSP kedepan akan menjalin kerja sama dalam sektor gas yang potensinya tidak kalah besar dengan minyak, dimana saat ini semua itu masih dalam proses pengembangan jaringan pipa gas dan juga kesiapan lainnya,"pungkasnya.

Pada pertemuan itu, Wakil Bupati Siak H Alfedri menyambut baik itikad Pemkot Bontang datang ke Kabupaten Siak guna untuk mengetahui serta belajar bagaimana sistem pengelolaan Perusahaan Migas daerah yang sudah berjalan selama kurun waktu 18 tahun sejak terhitung pemekaran otonomi daerah Kabupaten Siak.

Diterangkan Alfedri, ada beberapa langkah upaya yang dilakukan Pemkab Siak dalam menggenjot PAD dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang memberikan penyertaan modal pemerintah kepada sejumlah BUMD.

Perusahaan BUMD itu diantaranya, PT PERSI yang bergerak di bidang pembiayaan dan jasa pendamping UKM, PT SPS bergerak di bidang terminal curah kering, curah cair, pergudangan dan pembangkit listrik.

Selanjutnya PT SPE yang bergerak di bidang pertambangan dan energi pengadaan alat operasional dan pariwisata, PT BSP bergerak dibidang pertambangan minyak dan gas alam dan PT KITB bergerak dibidang industri jasa, angkutan, perhotelan, agribisnis, agroindustri, pertambangan dan kehutanan.***