PEKANBARU - Meriah. Ribuan orang tumpah ruah saat kholifah Kenegerian Kuntu By Herizal bergelar Datuk Bandaro atau juga dikenal dengan Kholifah Adat, Minggu (15/4) resmi dinobatkan oleh Raja Rantau Kamparkiri Gunung Sahilan, H.T.M Nizar yang Dipertuan Agung. Raja, Kholifah dan tokoh adat diarak keliling kampung dengan Becak bakajang. Sebagai Kholifah yang berwenang penuh terhadap persoalan adat di Rantau Kamparkiri, sultan mengingatkan kholifah untuk menjalankan tugasnya dengan baik, yakni menjaga adat, menjalankan adat istiadat untuk persatuan dan kemakmuran masyarakat.

''Dari empat Kholifah di Kerajaan Rantau Kamparkiri, tiga di antaranya sudah dinobatkan, yakni Kholifah Kenegerian Kuntu, Ujung Bukit dan Ludai. Begitu pula dengan Datuk Besar kerajaan yang juga sudah kita nobatkan. Dengan demikian, semakin kuat, semakin kokoh, semakin diakui keberadaannya sebagai Kholifah. Untuk itu, khusus Kholifah Kuntu, jalankan amanat ini sebaik mungkin agar adat di negeri ini berjalan baik demi kemaslahatan masyarakat,'' harap Raja.

Penobatan tersebut disaksikan langsung oleh segenap masyarakat Kuntu, tokoh masyarakat, pemerintah setempat baik Kabupaten Kampar mau pun provinsi, beberapa anggota DPRD Kampar, Ketua Lembaga Adat Kampar (Lak), Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Al Azhar, seluruh pembesar kerajaan, Ninik Mamak Rantau Kamparkiri dan masih banyak lainnya. Penobatan disempurnakan dengan pembacaan sumpah oleh Kholifah. Dilanjutkan dengan doa dan makan bersama.  Potong kerbau dan makan bersama dengan daging kerbau tersebut menjadi tanda syukur dan bahagia seluruh masyarakat atas dinobatkannya kholifah mereka.

 Penobatan Kholifah Kuntu seiring dengan pelaksanaan Festival Subayang Bio yang didukung sepenuhnya Disparekraf Riau. Dengan kata lain, kedua kegiatan ini tidak terpisah, saling mengisi dan meramaikan dalam rangka memperkenalkan kekayaan alam, adat dan budaya Kuntu. Maka Kholifah Kuntu dan Bengkel Seni Rantau Kamparkiri (RKK) berkolaborasi menyukseskan kegiatan tersebut.

Ketua MKA LAM Riau, Datuk Seri Al Azhar, mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas helat yang ia saksikan secara langsung. ''Inilah keberagaman kita yang harus kita junjung bersama. LAM Riau hadir bukan untuk penyeragaman adat dan budaya, tapi bersama-sama bangkit dan bergerak dengan masyarakat adat sesuai dengan adat dan budayanya masing-masing untuk hak-hak masyarakat itu sendiri. LAM hadir lebih kepada pendampingan, advokasi agar hak-hak masyarakat yang masih ada tetap bisa dipertahankan dan yang sudah hilang bisa direbut kembali. Undang-undang lebih memudahkan kita masyarakat adat untuk melakukan ini,'' katanya pula.

Usai prosesi penobatan, rombongan raja, pembesar istana dan tamu kehormatan diarak keliling kampung dengan becak motor Bakajang yang telah disiapkan panitia Festival Subayang-Bio. Dody Rasyid Amin, ketua panitia festival telah mempersiapkan pertunjukan seni budaya di kampung pelangi, bawah jembatan, di tepi Sungai Subayang. Di sinilah seluruh masyarakat dan rombongan raja beristirahat sambil menyaksikan persembahan tulus ikhlas dari rakyat Kuntu yang telah dikemas sedemikian rupa. Ada tari tradisi, Kompany, musik tradisi, Dikiw Ghubano, rebana, silat dan masih banyak lainnya. Melibatkan masyarakat Kuntu, ibu-ibu, Ninik mamak bahkan anak-anak remaja. ''Persembahan tulus ikhlas dari rakyat untuk Kholifah Kuntu yang telah dinobatkan dan juga untuk Tuanku Raja yang kami muliakan,'' kata Dodi disambut tepuk meriah masyarakat.

Datang dan meninjau langsung rumah Sompu Tua Kholifah Kuntu menjadi rangkaian akhir dari seluruh kegiatan. Rumah tua ini berada di kompleks rumah tua yang berusia puluhan bahkan hampir ratusan tahun. Termasuk rumah sompu tua Kholifah yang dibangun sekitar tahun 1930. Rumah unik, berarsitektur Eropa, dari kayu, tapi masih kukuh berdiri. Bukti sejarah ini hanya sebagian kecil dari kekayaan yang ada di Kuntu.

''Rumah tua bersejarah ini bisa kita usulkan sebagai cagar budaya. Inilah kekayaan Riau, kekayaan Indoneaia. Meski sebagai raja adat dan ibadat, tapi T Nizar yang Dipertuan Agung, sangat bersemangat memimpin rakyatnya. Ini luar biasa harus didukung bersama,'' kata Al Azhar lagi di sela-sela kunjungan ke rumah tua. Ia juga tak henti memperhatikan satu demi satu bagian-bagian rumah tua tersebut serta mengabadikan dalam ponsel pribadinya. 

Sementara itu, Kholifah Kuntu, By Herizal, mengaku bersyukur dengan semua proses penobatan yang berjalan lancar.  ''Alhamdulillah, proses penobatan Kholifah Kuntu sudah berakhir. Kami sangat bersyukur dengan antusias masyarakat dan tentunya terimakasih setinggi-tingginya untuk Tuan Raja yang telah menobatkan kami. insyaallah amanat selaku Kholifah Adat ini akan kami jaga dan laksanakan sebaik mungkin, sepenuh jiwa,'' ujar Kholifah Kuntu, By Herizal. ***