DUMAI-Bangkai duyung atau dugong ditemukan terdampar di pantai Pulau Bungkuk, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai Riau, Minggu (7/2/2021).

Penemuan ternyata bukan pertama kali terjadi. Pada 2019 lalu juga pernah ditemukan bangkai hewan yang kini mulai terancam punah itu.

Kabid Wilayah II BKSDA Provinsi Riau, Heru Sutmantoro membenarkan bahwa adanya bangkai dugong di pantai kota Dumai. Ia menambahkan, orang yang menemukan pertama kali bernama Yudha warga tempatan.

Setelah mengetahui adanya bangkai dugong tersebut, Yudha memberitahu BKSDA Riau melaporkan kejadian tersebut.  Selanjutnya tim BKSDA Riau bersama Komunitas Pencinta Alam (KPA) Jenggala langsung turun ke lokasi.

Proses penguburan bangkai dugong yang ditemukan di pantai Pulau Bungkuk, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai Riau.

Heru Sutmantoro mengatakan, saat turun kelapangan pihaknya memang menemukan bangkai dugong, dan sudah menanam bangkai dugong tersebut.

Heru menduga dugong tersebut tidak mati di perairan Dumai, karena memang bukan habitatnya, jadi hanya bangkainya yang terdampar di Dumai.

"Kalau kita lihat paling mungkin habitatnya ada di Rupat Utara dan bangkai dugong itu terbawa arus hingga ke pantai Dumai," jelasnya, Senin (8/2/2021).

Berdasarkan identifikasi pihaknya tidak ditemukan adanya luka di bagian tubuh bangkai dugong tersebut.  Pihaknya menduga dugong itu mati akibat cuaca yang ekstrem dan perubahan air laut.

Duyung ini memiliki panjang sekitar dua meter. Dengan diameter perut sekitar 40 cm, berat sekitar 140 Kilogram. “Dugong ditemukan oleh salah satu pemuda setempat berjarak tak jauh dari bibir pantai kira-kira 10 meter,” ujarnya.

"Dugong termasuk salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa," imbuhnya

Heru mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan setiap temuan hewan-hewan langka dan hampir punah kepada pihaknya, agar bisa ditindaklanjuti.

"Jangan sampai hewan-hewan lindungi, menjadi punah akibat perlakuan manusia, mari kita bersama menjaga hewan-hewan dilindungi," imbau Heru.***