SOLO - Penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 Solo sebagai bentuk perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap atlet-atlet difabel. Pasalnya, ajang ini sudah empat tahun atau dua kali secara berturut-turut tidak diselenggarakan. Demikian dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (30/7/2022).

ASEAN Para Games 2022 seharusnya tuan rumah adalah Vietnam. Namun, mereka tidak bersedia menyelenggarakan ajang olahraga paralimpik tingkat Asia Tenggara ini.

"Awalnya bukan kita tuan rumahnya tapi Vietnam. Karena negara-negara lain tidak bersedia menyelenggarakan, maka atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah," kata Menpora Amali.

Menpora Amali pun menjelaskan alasan Jokowi memberi arahan kepada dirinya untuk mengambil kesempatan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games karena ini akan menjadi ajang bagi para atlet difabel untuk berkompetisi dalam meraih prestasi. Sebab, para atlet para games kesempatannya untuk bertanding sangat terbatas, terlebih sejumlah ajang multi event harus ditiadakan dan ditunda seperti ASEAN Para Games Filipina 2019, Asean Para Games Vietnam 2022, dan Asian Games Guangzhou yang ditunda ke tahun 2023. Disisi lain, ajang single event juga sangat terbatas.

"Oleh karena itu Pak Presiden Joko Widodo memberi arahan kepada saya untuk memberi mereka arena untuk bertanding. Belum tentu kalau kita tidak jadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 ini terlaksana," katanya.

Namun demikian, Menpora Amali bersyukur berkat kerjasama semua pihak mulai dari lintas kementerian pemerintah pusat, pemerintah daerah Jawa Tengah dan pemerintah kota Solo serta stakeholder terkait lainnya segala persiapan dapat berjalan dengan baik hingga acara pembukaan.

"Jadi kita menggerakan semua potensi dalam waktu yang sangat singkat," ujarnya.

Menpora Amali pun yakin dengan menjadi tuan rumah Indonesia mampu menorehkan sejumlah kesuksesan antara lain sukses penyelenggaraan,  sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses ekonomi.

"Dampak ekonomi luar biasa, semua pesawat penuh yang menuju kesini. Bahkan ada yang terpaksa lewat darat, kemudian hotel-hotel penuh, tempat-tempat UMKM, penyewaan mobil penuh, transportasi, kuliner. Saya sudah melihat dampak secara ekonomi dari pelaksanaan ini sangat terasa," tukasnya. ***