PEKANBARU - Dari 9 Pilkada serentak yang digelar di Provinsi Riau, sampai hari ini belum menunjukkan adanya koalisi antara Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Golongan Karya (Golkar).

Kedua partai ini bahkan secara terang-terangan sudah menampakan pertarungan di dua daerah yakni di Kabupaten Siak, dimana Golkar memastikan diri menjadi penantang Petahana, Alfedri.

Kemudian di Kepulauan Meranti, kader PAN yang juga merupakan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim mengundurkan diri dari PAN dan bergabung dengan Golkar.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPW PAN Riau, Zulfi Mursal mengatakan perselisihan antara PAN dan Golkar di beberapa daerah hal yang biasa dalam politik, setiap partai tentu memiliki jalur perjuangan masing-masing.

Memang pada kenyataannya, lanjut Zulfi, PAN belum bergabung dengan Golkar. Namun, ia menegaskan hal itu bukan bersifat final. Artinya, masih terbuka peluang antara PAN dan Golkar untuk membangun koalisi.

Karena dalam dunia politik, katanya, tidak ada yang tidak mungkin dan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Tapi, kalau untuk menggabungkan antara PAN dengan Golkar memang cukup jauh saat ini.

"Ini politik, semua kemungkinan terbuka. Tak ada yang tertutup, bisa jadi hari ini berlawanan, besok kita berkawan. Politik ini dinamis, tapi ya kita berharap PAN bisa berlayar dan membentuk koalisi bersama partai lain, selain dengan Golkar lah," kata Zulfi kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin (6/7/2020).

Jauhnya koalisi antara PAN dan Golkar ini juga dikarenakan komitmen PAN yang ingin memajukan kadernya, baik menjadi Bupati atau maupun Wakilnya. Karena PAN tak ingin mengulang lagi kesalahan saat mengusung Syamsuar di Pilgubri.

"Intinya kita mau memajukan kader murni kita, apakah nomor satu atau dua. Terbukti di beberapa daerah dari SK yang sudah keluar, mayoritas adalah kader kita," tuturnya. ***