BENGKALIS - Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadan, Ini Upayakan yang Dilakukan Pemkab Bengkalis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) akan melakukan rapat koordinasi bersama camat, pelaku usaha, distributor dan intasi terkait guna antisipasi kenaikan harga jelang bulan suci Ramadan dalam waktu dekat ini.

''Jelang Ramadan kita sudah melakukan pengawasan di lapangan. Sesuai perintah Bupati Bengkalis, Disdagperin akan mengundang seluruh camat, pelaku usaha dan distributor untuk melakukan rapat koordinasi untuk antisipasi kenaikan harga pangan menjelang bulan Ramadan ini. Rencananya Rakor akan kita laksanakan akhir April ini,” ungkap Kepala Disdagperin Kabupaten Bengkalis, Raja Arlingga melalui Kabid Pengembangan Perdagangan, M Jefri, Selasa (16/4/2019).

Hasil pantauan di lapangan, ada dua komoditi yang akan mengalami lonjakan harga jelang Ramadan yakni bawang dan cabe, namun tidak semua wilayah mengalami lonjakan, hanya di Kecamatan Bukit Batu. Untuk wailayah lain relatif setabil. Diprediksi pergerakan harga pangan akan mengalami lonjakan setiap hari dan pihak Disdagperin sudah membentuk petugas untuk memantau lansung pergerakan harga.

''Sesuai dengan surat dari Kementrian Perdangan ada tiga komoditi yang sudah diatur HET-nya diantaranya gula, daging sapi beku dan minyak goreng,'' ujarnya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25042019/1jpg-8062.jpgSidak pasar

HET yang sudah ditetapkan Kementrian Perdagangan yakni gula Rp12.500/Kg, daging sapi beku Rp80.000/Kg dan minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter.

''Itu sudah ada HET-nya, pedangan tidak boleh menaikan harganya dan hasil dari pantuan harga tiga komoditi ini masih stabil di pasaran,'' ujar Jefri.

Jefri juga menambahkan kepada pelaku usaha baik itu toko swalayan dan toko tradisional serta distributor agar menjalankan ketentuan penjualan HET untuk 3 komoditi tersebut karena sudah jauh jauh hari diedarkan.

Jefri juga mengimbau kepada pangkalan LPG gas 3 kilogram agar mendistribusikan kepada rumah tangga dan usaha mikro. Jangan menjual kepada pemilik restoran dan pengecer guna menghindari kelangkaan.

Kepada prmilik SPBU atau APMS agar memprioritaskan kendaraan roda dua dan roda empat. Dan membatasi penjualan jirigen, drum dan tengki besar motor yang dilakukan secara berulang –ulang atau pelangsir BBM.

Operasi Pasar

Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Syaukani menyambut baik langkah Pemkab Bengkalis melakukan upaya pemantauan terhadap kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran. Pasalnya, target pemerintah sejauh ini baru menyasar pada tingkat kecukupan ketersediaan pangan pada momen strategis setiap tahunnya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25042019/2jpg-8061.jpgAnggota DPRD Bengkalis, Syaukani

Menurutnya, pemerintah memiliki kewajiban menjaga kesetabilan harga pangan jelang Ramadan dan Syawal. "Selain stok persediaan pangan tercukupi di Kabuapten Bengkalis, Pemerintah juga perlu memantau kestabilan harga pangan terutama yang selalu mengalami lonjakan kenaikan setiap menyambut puasa dan lebaran

''Ketersediaan stok pangan harus diterus dipantau sehinga tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan lonjakan harga yang tidak terkendali,'' ujar Syaukani.

Syaukani berharap pemerintah mampu meningkatkan penanganan persoalan pangan di bulan puasa dan lebaran. ''Bukan saja pada ketersediaan stok pangan, tetapi lebih kepada bagaimana pemerintah mampu mengatasi lonjakan harga pangan di momen seperti jelang Ramadan dan Idul Fitri agar tidak ada kenaikan atau maksimal kenaikannya tidak lebih dari angka 5 persen,'' ujarnya seraya berharap jika lonjakan harga tidak bisa terkendali, pemerintah untuk cepat tanggap melakukan operasi pasar.

Selain itu, masyarakat juga berharap kepada pemerintah untuk memantau pendistribusian gas LPG 3 Kilogram sehingga bisa tetap sasaran.

''Biasanya jelang Ramadaan dan Lebaran, kebutuhan LPG 3 Kilogram meningkat. Guna mengantipasi kelangkaan, kita berharap stok ditambah dan lakukan pengasawan pendistribusian sehingga tepat sasaran,'' ungkap Budin, warga Bengkalis.

Selain LPG, Budin juga berharap stok BBM ditambah guna menghindari kelangkaan menjelang lebaran nanti mengingat jumalah kendaraan baik roda maupun roda empat yang masuk ke Pulau Bengkalis meningkat.

Tim Terpadu

Di samping itu, Disdagperin juga siap melakukan pengawasan terhadap toko maupun mini market yang memiliki produk makanan dan minuman yang sudah kadarluarsa/expired jelang memasuki Ramadan 1440 H.

Dipaparkan Sekretaris Disdagperin, H Iskandar Idang, jelang memasuki bulan suci Ramadan permintaan produk makanan dan minuman biasanya meningkat. Maka dari itu pihaknya akan segera turun untuk melakukan pengawasan.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25042019/3jpg-8060.jpgKabid Pengembangan Perdagangan, M Jefri

Tingginya kebutuhan masyarakat, dikhawatirkan dimanfaatkan oknum pedagang yang nakal untuk menjual produk makanan dan minuman yang sudah kadarluarsa/expired. Pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, ada ditemukan beberapa kasus pada produk makanan dan minuman yang kadaluarsa masih diperjual belikan secara bebas.

''Temuan produk makanan dan minuman sudah tidak layak komsumsi itu pada umumnya dalam bentuk kemasan,'' ujar Iskandar.

Disdagperin juga telah membentuk tim terpadu yang akan melakukan pemeriksaan produk makanan dan minuman yang berkemasan di berbagai toko-toko, kios, mini market dan pasar yang ada di wilayah Kabupaten Bengkalis.

Masih adanya produk kadaluarsa/expired yang dijual oknum pedagang untuk meraup keuntungan seiring tingginya permintaan dari masyarakat. Menurutnya, pengawasan dan pemeriksaan terhadap produk makanan dan minuman sudah menjadi rutinitas tahunan yang dilakukan Disperindag Kabupaten Bengkalis menjelang hari besar keagamaan seperti memasuki bulan suci Ramadan.

Kegiatan itu dilakukan guna melindungi konsumen dari barang tak layak komsumsi dan membahayakan bagi kesehatan masyarakat pembeli juga dihimbau agar meneliti masa expired produk yang akan dibelinya.

Seringkali pembeli tidak memperhatikan pada tanggal kadaluarsa produk kemasan yang dibelinya. Kelemahan itulah kerap dimanfaatkan oknum pedagang yang nakal tetap menjual produk yang sudah melewati masa kadaluarsa/expired.

''Kami menghimbau kepada masyarakat untuk memeriksa terlebih dahulu masa kadaluarsa barang yang akan dibelinya. Kalau sudah mendekati atau melewati masa expired sebaiknya jangan dibeli,'' imbaunya.

Selain melakukan pengawasan terhadap produk makanan dan minuman, lanjut Iskandar, Disperindag Bengkalis juga terus memantau harga bahan pokok yang dijual di pasaran.

Tingginya permintaan barang menjelang puasa bisa berdampak harga barang menjadi naik. Pihaknya pun akan mengambil langkah-langkah antisipasi jika kenaikan harga kebutuhan pokok tidak terkendali.

Salah satunya menggelar operasi pasar harga barang yang dijual di pasaran tetap stabil.

''Kita mengimbau pihak mini market, toko-toko, kios dan pasar untuk segera menginspeksi makanan-makanan yang sudah expired untuk ditarik peredarannya karena tidak baik dikonsumsi oleh masyarakat,'' tegasnya. adv