SELATPANJANG - Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH, melakukan peninjauan peralatan pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua perusahan yang beroperasi di wilayah Kepulauan Meranti, Riau, pada Sabtu (18/1/2020) siang.

Adapun dua perusahan tersebut yakni PT Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang beroperasi di Kecamatan Merbau dan Tasik Putripuyu.

Hadir dalam peninjauan, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH, didampingi Kasat Reskrim AKP Ario Damar SH SIK, Kasat Samapta Ermanto, Kapolsek Merbau Iptu Pangaribuan Saharudin, Kasi Propam Ipda Christa Brahmana Sembiring, Kanit Tipikor Ipda Azhari dan Kepala Pos Sandar Tebingtinggi Aiptu Margono.

Hadir juga Camat Merbau, Abdul Hamid, Area Manager PT EMP Malacca Starit SA, Bonar Ari Nindito, dan Manager Estate RAPP Pulau Padang, Agil Pramudji, serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Peninjauan berawal di PT EMP Malacca Strait SA yang beroperasi di Kurau, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, sekaligus peninjauan posko Karhutla PT RAPP yang tidak jauh berada di sekitar wilayah perusahan yang mengolah minyak itu. Kemudian peninjauan dilanjutkan ke PT RAPP yang beroperasi di wilayah pulau padang tepatnya di KecamatanTasik Putripuyu, Kepulauan Meranti.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH, mengungkapkan bahwa peninjauan itu dalam rangka mengecek persiapan sarana prasarana untuk pemadaman terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan.

"Dari PT EMP mereka sudah siap dari segala sesuatu alatnya baik alat yang kecil, besar sampai kendaraan yang diberdayakan untuk mencegah atau pun memadamkan apabila terjadi kebakaran, kemudian dari PT RAPP juga sama, pada dasarnya perusahaan ini untuk sarana prasarana sudah siap kemudian bukan hanya saja mereka apabila terjadi kebakaran di wilayah konsesi mereka tapi juga diluar wilayah konsesi mereka sekitar warga masyarakat ikut peran aktif untuk membantu memadamkan," ujar Taufiq.

Namun demikian, kata Taufiq, harapannya lebih bagus dan lebih baik adalah pencegahan yang lebih utama yakni dengan mendeteksi, penyampaian penyuluhan, himbauan, pemasangan maklumat, kemudian imbauan dari Bhabinkamtibmas dan TNI serta dari perusahaan yang selalu aktif untuk menginformasikan kepada karyawannya.

Kemudian, tambah Taufiq, semua polres di wilayah Provinsi Riau telah memiliki aplikasi Lancangkuning yakni aplikasi yang tujuannya mendeteksi sinyal-sinyal terjadinya hotspot-hotspot di wilayah areal hutan dan lahan.

"Kami sampaikan juga di perusahaan-perusahaan untuk bisa bergabung, yang pertama kali untuk nomor handphone nya dari kapolsek untuk didaftarkan dan imbauan untuk memasang alat itu ditempat-tempat khususnya di posko-posko yang disiapkan sarana prasarana untuk pemadam kebakaran," katanya.

Dijelaskan Taufiq lagi, karena aplikasi lancang kuning ini mempunyai 4 satelit, Terra, Noaa, Aqua dan Lapan yang notabennya sangat akurat untuk bisa mendeteksi dimana adanya hotspot-hotspot yang bisa menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk peralatan kebakaran sudah semua lengkap memenuhi standar kelayakan bisa memadamkan apabila terjadi kebakaran baik dari sisi yang bergerak maupun yang dibawa oleh anggota dari perusahaan sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, Area Manager PT EMP Malacca Strait SA, Bonar Ari Nindito, mengungkapkan bahwa pihaknya selalu stanbay saat terjadi kebakaran hutan dan lahan terutama di wilayah konsesi PT EMP Malacca Strait SA.

"Mobil dan peralatan sudah ready dan ini terbatas untuk akses yang dilalui oleh kendaraan, namun untuk area masuk kedalam kita ada punya beberapa portable prepam ada yang besar sampai yang kecil, yang besar 2000 liter permenit, dan yang kecil 1200 liter permenit," ujarnya.

Kata Bonar pula, pihaknya selalu mensupport dan membantu baik warga sekitar wilayah operasi, selalu memberikan peralatan fairtime.

"Fairtime selalu stanby yang dipatroli adalah bagian produksi kami atau dari security, dari pengamanan tersebut biasanya melaporkan ke fairtime yang stanby baru bergerak, kemudian dari wibsite untuk mengecek yaitu satelit lapan," katanya.

Diakui Bonar, area perusahannya juga merupakan daerah rawan terbakar, dan pihaknya selalu stanby dan selalu monitor adanya hotspot-hotspot yang ada di area sekitar perusahaaan.

"Sesuai dengan arahan pak kapolres, kami akan coba mengunduh aplikasi lancang kuning untuk biar bersinergi dengan pihak kepolisian maupun kecamatan," ungkapnya.

Manager Estate RAPP Pulau Padang, Agil Pramuji, juga mengungkapkan hal yang sama bahwa pihaknya selalu siap dalam menghadapi karhutla.

"Perusahaan siap untuk membantu, selain patroli rutin juga ada tower untuk monitor, kemudian tetap juga menggencarkan sosialisasi terkait untuk pencegahan karhutla. Selain personil kita juga peralatan yang cukup untuk mengantisipasi karhutla, patroli rutin terus dilakukan baik pagi, siang hingga sore hari," ungkapnya.***