SELATPANJANG - Badan Restorasi Gambut RI yang dipimpin langsung oleh Deputy 4 BRG RI Dr. Haris Gunawan dan rombongan melakukan pertemuan dengan Pemkab Kepulauan Meranti. Pertemuan itu untuk mengantisipasi Abrasi dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gambut, bertempat di Ruang Rapat Melati Kantor Bupati, Jumat (12/4/2019).

Hadir dalam pertemuan itu Peneliti Belanda Johan Kef, Prof. Aslahudin Jalil, Dr. Sigit, C. Nugroho, Azwar Maas, Kepala Bappeda Meranti Dr. Makmun Murod, Jaka Insita Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kalaksa BPBD Meranti M Edy Afrizal SE MH, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Hendra Putra, Kepala Dinas Perkebunan Meranti T. Effendi, Camat Rangsang Drs. Tunjiarto, Kabid Litbang Bappeda Meranti Ardiansyah dan lainnya.

Dalam pertemuan itu, seperti dijelaskan oleh Deputy 4 BRG RI Dr. Haris Gunawan menjelaskan maksud kedatangan dirinya dan tim untuk menindaklanjuti pertemuan Kemenko Maritim dengan Pemkab Meranti sebagai bentuk sinergitas dalam penanganan Abrasi yang semakin meluas di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Seperti diketahui, panjang abrasi dibibir pantai Kepulauan Meranti saat ini sudah mencapai 106 KM dan Abrasi ini masih terus terjadi dengan rata-rata luas 13.5 Ha pertahun diseluruh bibir pantai.

Dan menurut pengakuan dari Kepala Bappeda Meranti H. Makmun Murod untuk penanganan Abrasi di bibir pantai Meranti dibutuhkan dana yang tidak sedikit, dari penghitungan terakhir pembuatan pemecah ombak penahan abrasi diperlukan dana sebesar 3 Triliun lebih. 

Selanjutnya kedatangan BRG RI adalah untuk megantisipasi kebakaran lahan saat musim kemarau panjang yang diprediksi pada Mei mendatang terutama di Pulau Rangsang.

Kemudian kedatangan BRG RI adalah untuk menghimpun informasi dari berbagai pihak dalam penanganan abrasi dan kebakaran lahan untuk dibuat program strategis.

Dan terakhir adalah untuk menyiapkan konsep riset jangka menengah dan panjang di Pulau Rangsang sebagai Pusat Restorasi Gambut melalui Pendekatan Tata Ruang.

Dalam pertemuan yang dipimpin Kepala Bappeda Meranti H. Mamun Murod, disampaikan berbagai hal baik dari rombongan BRG dan Kepala Dinas terkait soal penanganan Abrasi dan Kebakaran Hutan dan Lahan dikawasan Gambut Meranti.

Mulai dari anggaran antisipasi Abrasi dibibir pantai yang cukup besar hingga strategi penanganan kebakaran lahan yang didukung dengan ketersediaan peralatan pemadam yang memadai. Seperti disampaikan oleh Kalaksa BPBD Meranti Drs. Edi Afrizal dan Camat Rangsang Drs. Tunjiarto yang berharap jelang memasuki musim kemarau pada Mei mendatang pihak BRG RI dapat menurunkan bantuan peralatan sehingga aksi cepat pencegahan resiko kejadian kebakaran dan penanganan kebakaran di Pulau Rangsang dapat dilakukan dengan optimal.

Setelah mendengarkan seluruh masukan dari praktisi lingkungan hidup Abdul Manan dan Dinas terkait, Tim BRG RI mengaku telah mencatat semua usulan dan akan menindaklanjuti dengan penyusunan program aksi prioritas. (rls)