PEKANBARU, GORIAU.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman membantah jika menurunnya tingkat perekonomian masyarakat disebabkan karena belum berjalannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau Tahun 2015.

Karena dirinya mengklaim bahwa kondisi ini juga hampir terjadi setiap tahunnya. "Saya rasa tidak, karena APBD biasanya juga efektif pada April, jadi tidak ada pengaruhnya," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman ini.

Namun secara makro, dirinya mengakui bahwa tingkat perekonomian masyarakat mengalami penurunan. Tetapi dirinya membantah jika kondisi itu dipengaruhi oleh 'mandatnya' APBD Riau Tahun 2015.

"APBD itu biasanya mulai digunakan selain yang wajib, itu sekitar April," ulangnya.

Andi mencontohkan tahun 2014 lalu, bahwa APBD Riau mulai digunakan pada pertengahan, tidak ada pengaruhnya. Bahkan hingga Bulan September-Oktober juga tidak berpengaruh.

"Itu kebetulan saja, secara menyeluruh dalam kondisi makro ekonomi, memang mempengaruhi sampai ke daerah. Apalagi Riau, seperti komoditi kita berbasis alam ya, untuk diekspor, itu juga ," terangnya.

Seperti diketahui, hingga pekan kedua Februari, APBD Riau 2015 sebesar Rp10,7 triliun, belum bisa dilaksanakan. Ini akibat, belum adanya Pengguna Anggaran (PA) di SKPD Pemprov Riau yang dilantik sesuai dengan SOTK yang baru.

Sejauh ini, struktur pejabat Pemprov Riau masih SOTK lama. Sementara, APBD Riau 2015, disusun berdasarkan kebutuhan SOTK yang baru.***