PEKANBARU - Masyarakat yang berada di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau, tidak tau lagi harus mau mengadu kemana, karena pengerjaan Imstalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang tak kunjung selesai membuat banyak masyarakat merugi.

Selain menyebabkan jalan rusak, pengerjaan proyek IPAL juga ikut merusak perekonomian masyarakat yang berdagang ataupun usaha lainnya.

"Etalase ibu ditutup seng, cuma sedikit ada akses orang masuk. Ibu tetap jualan aja. Kalau nggak gitu, kayak mana kami makan?" tutur Lis salah seorang pedagang gorengan, Ahad (17/10/2021).

Selain menyebabkan jalanan menjadi rusak, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Mangga, Jalan Rajawali, Jalan Durian dan beberapa jalan lainnya tempat pengerjaan IPAL jika panas terik maka jalan akan dipenuhi dengan debu yang berterbangan. Sebaliknya jika hujan, maka genangan air akan menutupi lubang dan debu berubah menjadi lumpur.

GoRiau Genangan air di lokasi Instal
Genangan air di lokasi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang ada di Kecamatan Sukajadi. (foto: herianto wibowo)

Lis yang sudah bertahun-tahun berprofesi sebagai tukang gorengan ini mengakui bahwa selama adanya pengerjaan IPAL, omsetnya mengalami penurunan yang sangat drastis.

“Sekarang paling habis 50 buah lah. Jauh kali turun pendapatan ibu sejak ada IPAL. Hampir 80%," bebernya.

Selain harus menahan sabar karena pendapatannya yang menurun drastis, Lis juga harus rela berpindah-pindah tempat karena pengerjaan IPAL yang semakin dekat di tempatnya berjualan.

"Kalau digali di sini, pindah ke sana, digali lagi di sana, pindah lagi ibu ke sananya lagi. Bahkan sampai di depan Kampus Umri (Universitas Muhammadiyah Riau) sana ibu pindah. Ada 4 kali pindah, habis itu pindah lagi ke sini,” jelasnya.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, Lis bisa meraup omset Rp800 ribu sampai Rp1 juta sehari. Sejak adanya pandemi Covid-19, pendapatannya menurun.

Namun sekarang sejak pengerjaan proyek IPAL dia hanya bisa membawa pulang Rp200 ribu sampai Rp300 ribu.

"Orang malas lewat sini karena jalan rusak dan berdebu, entah kapan selesainya galian ini," tutupnya. ***