JAKARTA - Banyaknya bencana yang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir, tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban akibat minimnaya informasi.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Fahri Hamzah, saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor BMKG Jakarta, Rabu (9/1/2018).

"Diakui atau tidak, BMKG adalah lembaga yang sangat dipercaya dan dibutuhkan masyarakat terkait dengan terjadinya bencana seperti gempa, tsunami maupun cuaca extrim di negeri ini," ujar Fahri.

"Untuk itu, saya minta, BMKG tidak pelit suara. Meskipun saya juga paham, BMKG ini memang diisi orang-orang cerdas yang jarang bicara. Beda dengan kami para politisi yang kadang-kadang isinya enggak ada tapi banyak bicara," canda Fahri.

Selain itu kata Fahri, dirinya juga ingin agar masyarakat di Indonesia paham akan pentingnya informasi dari Pemerintah melalui BMKG itu.

"Jadi begini, masyarakat ini banyak yang tidak tahu. Contoh, karena kebetulan saya ini dibagian Kesejehateraan Masyarakat (Kesra) jadi sering terjun ke lokasi bahkan bantuan pun saya yang bawa. Jawa Tengah dan Jabar misalnya, itu daerah memang termasuk dalam kategori rawan, pergeseran atau pergerakan tanah sudah terjadi berkali-kali, karena kawasanya memang di daerah yang disebut kerak bumi. Tapi mereka bertahan disana karena tidak ada edukasi," tandasnya.

Untuk itu kata Fahri, BMKG juga harus melakukan edukasi ke masyarkat baik ke sekolah, kampus maupun ke daerah-daerah rawan.

"Jadi bukan hanya harus bisa menyelamatkan diri saat bencana, tapi masyarakat kita juga harus diajari bagaimana mengantisipasi," katanya.

Selain itu, Fahri juga meminta agar BMKG juga memperkuat sinergi untuk mitigasi. "Saya ingin BMKG lebih kuat, saya ingin koordinasi mitigasi bencana lebih kuat," katanya.

Fahri mengatakan mitigasi bencana sangat penting karena Indonesia yang merupakan wilayah cincin api (ring of fire) dan berada di tiga lempeng sehingga rawan bencana gempa, erupsi gunung api dan lainnya.

Dia juga mengatakan jika diperlukan adanya regulasi baru untuk memperkuat mitigasi, maka BMKG bisa menyusulkan ke DPR. Lebih lanjut dia mengatakan harus ada keberanian untuk bersikap tentang integrasi lembaga yang menangani mitigasi.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi juga meminta agar sinergi antara BMKG dengan lembaga dan badan lainnya yang terkait agar diperkuat lagi.

"Saya melihat BMKG punya data yang lengkap, dan seharusnya bisa juga memperkuat sinergi ini," kata Kurtubi.

Dalam kunjungan tersebut, Fahri Hamzah dan rombongan didampingi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan para deputi BMKG meninjau pusat peringatan dini cuaca, pusat gempa bumi dan tsunami untuk melihat peralatan BMKG dalam memantau klimatologi, meteorologi dan geofisika.***