JAKARTA - Direktur Center for Mineral and Energy Economics Studies (CMEES), Kurtubi, mendorong pemerintah untuk menindaklanjuti temuan cadangan mineral di Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Temuan cadangan mineral itu, dinilai Kurtubi sebagai potensi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) lokal yang mesti dioptimalisasi dengan perencanaan industri berbasis tambang yang baik.

Pemerintah, kata Kurtubi, berkewajiban untuk merencakan secara baik dan terintegrasi mulai dari upstream (penambangan), midstream (smelter) dan downstream (berbagai industri hilir yg memanfaatkan output smelter), "sekaligus perencanaan kebutuhan listrik untuk mendukung industrialisasi berbasis tambang,".

"Listrik yang dibutuhkan adalah listrik yang stabil 24 jam, bersih, aman dan cost yang kompetitif," kata Kurtubi sebagaimana dikutip dari pernyataan tertulis CMEES, Jumat (21/2/2020).

"Saya yakin ekonomi daerah NTB akan bisa lebih maju mengejar ketertinggalannya yang saat ini masih termasuk salah satu dari 10 Provinsi termiskin di Indonesia," ujar Kurtubi.

Tentunya, lanjut Kurtubi, rangkaian upaya menyiapkan industri tambang yang baik itu, juga termasuk merencanakan sektor-sektor pendukung yang juga perlu didorong untuk tumbuh. Seperti industri wisata, perhotelan, kuliner, UKM, ekonomi kreatif kerajinan tangan, dan lain-lain.

"Belajar dari tambang-tambang di daerah lain yang selama ini kurang memperhatikan pengembangan industri hilir, maka potensi tambang yg ada di P. Sumbawa, kita harap bisa direncanakan secara menyeluruh dan terintegrasi, sehingga kelak bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan vocal point berupa industrialisasi berbasis Tambang yang menjadi salah satu penggerak dalam mengurangi kesenjangan antar daerah," jelas Kurtubi.***