PEKANBARU - Polda Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khususnya (Ditreskrimsus), sudah memeriksa 12 orang petugas Rutan Sialang Bungkuk terkait indikasi Pungli (Pungutan Liar, red) yang terjadi terhadap tahanan, hingga memicu kaburnya 448 orang penghuninya, Jumat lalu.

12 orang itu mulai dari petugas bawah (misalnya penjaga, red), hingga pegawai yang memiliki tanggung jawab atau yang berwewenang di Rutan Sialang Bungkuk. Mereka dimintai keterangan pasca mencuatnya dugaan adanya praktik uang terhadap tahanan dan keluarga.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus juga sudah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi-saksi, untuk memperkuat indikasi dugaan Pungli ini, termasuk keterangan dari beberapa orang tahanan. Polda Riau pun optimis, dalam pekan ini bakal ada oknum yang berstatus tersangka.

"Ini masih dalam pemeriksaan, ada 12 orang. Kita lakukan penyelidikan terus, mengumpulkan eterangan saksi juga sudah. Jumat ini, Insya Allah sudah ada tersangka. Saya sudah koordinasi dengan Wadirkrimsus," tegas Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Selasa (9/5/2017) pagi.

Irjen Zulkarnain yang diwawancarai GoRiau.com (GoNews Grup) usai Apel Operasi Patuh Siak di Mapolda Riau melanjutkan, pihaknya kini sedang mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait Pungli tersebut, diantaranya keterangan saksi dan bukti petunjuk lainnya. Ini diyakininya tidak akan begitu sulit.

"Katanya kan tahanan di sana pakai kartu untuk setiap transaksi/pembayaran, itu akan kita lacak ke bank-nya. Ini jadi bukti petunjuk juga yang sedang kita dalami. Kalau ada indikasinya, bisa saja nanti dilakukan penyitaan rekening, itu akan kita upayakan," sambung dia.

Hingga hari kelima ini, pengejaran terhadap tahanan yang melarikan diri masih dilakukan Polda Riau dan seluruh jajarannya. Sudah 304 orang tahanan dan narapidana berhasil diamankan dan menyerahkan diri, dan 144 lainnya masih diburu, dari total 448 tahanan yang kabur. ***