JAKARTA, GORIAU.COM - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan telah terjadi pergerakan suara secara signifikan pada masa tenang kampanye Pemilu 2014 ke dua partai politik, yakni PDIP dan Gerindra.

''Kemarin NCID telah melakukan survei SMS H minus 36 jam menggunakan metode top of mind, multitage random sampling. Tingkat partisipasi survei 59%. Dari 1.183 responden yang menjawab, terlihat jelas pilihan mengerucut ke PDIP dan Gerindra. PDIP dapat 30,7% sedangkan Gerindra 29,0%" ujar Jajat melalui rilisnya kepada GoRiau.com, Selasa (8/4/2014).

Mengingat perkiraan margin of error survei menggunakan metode ini adalah 4,5%, NCID belum dapat memprediksi secara pasti apakah PDIP atau Gerindra yang akan memenangkan Pemilu 2014. Jajat menjelaskan, "pergerakan pemilih ke PDIP dan Gerindra disebabkan oleh Jokowi effect dan Prabowo effect. Banyak pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan, memutuskan untuk mendukung partai yang memiliki calon presiden yang berpeluang memenangkan Pilpres 2014."

Hasil survei ini juga memprediksi hanya enam partai yang akan memiliki kursi di DPR RI periode 2014-2019 yakni: PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN dan Hanura. Golkar mendapatkan 15,4%, Demokrat 4,6%, PAN 3,9%, sedangkan Hanura 3,7%.

"Hasil ini mengkonfirmasi prediksi banyak pengamat politik beberapa hari terakhir ini, bahwa dalam Pilpres 2014 akan ada konsentrasi ke dua kekuatan, yakni kekuatan yang diorganisir oleh Banteng dan kekuatan yang diorganisir oleh Garuda. Jika benar terjadi, hasilnya akan baik karena siapapun terpilih, Prabowo atau Jokowi akan memiliki dukungan yang cukup kuat di parlemen dan tidak perlu berurusan dengan banyak partai seperti koalisi yang sekarang,'' tutup Jajat. (rls)