SIMALUNGUN - Saat KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6/2018) sore, ternyata nahkoda aslinya tidak ikut berlayar atau sedang berada di daratan.

Dikutip dari liputan6.com, Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty mengatakan, nama nahkoda KM Sinar Bangun tersebut juga tidak terdaftar dalam korban yang selamat ataupun korban yang hilang. Hal ini dianggapnya suatu keanehan.

''Aneh. Dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun, dalam daftar korban yang selamat maupun yang hilang, nama nakhoda tidak ditemukan. Nakhoda sampai saat ini masih berada di darat,'' kata Marudut, Rabu, 20 Juni 2018.

Meski demikian, ia enggan menjelaskan nama orang yang mengemudikan KM Sinar Bangun saat karam pada Senin sore. Marudut juga enggan menjelaskan, apakah orang mengemudikan kapal naas itu masuk dalam korban selamat maupun korban yang masih dinyatakan hilang.

''Intinya, kita terus lakukan penyelidikan sambil berkoordinasi dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Ini menarik kita dalami. Saat ini kita masih fokus dengan proses pencarian. Kemudian melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal,'' ungkapnya.

Marudut enggan membeberkan nama nakhoda asli dan orang yang membawa KM Sinar Bangun saat karam, demi menjaga keamanan. Ia juga enggan memberikan informasi tentang keberadaan nakhoda tersebut saat ini.

''Masih kita amankan. Kita tidak bisa memberitahu keberadaannya. Kalau kita beritahu, bisa menimbulkan hal yang tak diinginkan bersama. Kita masih terus melakukan pemeriksaan terkait peristiwa ini,'' terangnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, nakhoda asli KM Sinar Bangun disebut berinisial TS, warga Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Saat kejadian, TS disebut meminjamkan kapal itu kepada seseorang untuk dikemudikan dan membawa penumpang.***