SIMALUNGUN - Satu dari 19 korban selamat KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba, di Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018), sekitar pukul 17.30 WIB, adalah remaja berusia 17 tahun bernama Roni.

Dikutip dari liputan6.com, pada Senin (25/6) atau seminggu pasca kejadian, Roni kelihatan kurang sehat. Sekujur tubuhnya masih terasa sakit. Punggung serta lengan kanan dan kirinya masih sulit digerakkan.

''Terasa sakit dan kebas-kebas. Saat tidur malam, terasa berdenyut dan badan juga meriang,'' ucap Roni, dilansir Antara, Senin (25/6/2018).

Roni menuturkan, dia harus berenang cukup jauh untuk menyelamatkan diri setelah kapal tenggelam di Danau Toba.

Dalam upayanya menyelamatkan diri, dia berusaha menyelamatkan seorang penumpang perempuan. Sayang, upayanya tidak berhasil lantaran kakinya ditarik oleh penumpang yang lain.

''Akhirnya penumpang wanita yang tidak tahu berenang itu meninggal dunia, turut tenggelam bersama kapal,'' tutur Roni.

KM Sinar Bangun diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras di Simalungun, pada Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 17.30 WIB.

Kapal bermuatan sekitar 200 penumpang yang berangkat dari Dermaga Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras itu dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba. Tepatnya, antara Kecamatan Simanindo di Kabupaten Samosir dan Kecamatan Dolok Pardamean di Kabupaten Simalungun.

Sebelum tiba di Dermaga Tigaras, KM Sinar Bangun oleng dan tenggelam. Penumpangnya yang panik banyak melompat ke Danau Toba, untuk menyelamatkan diri.

Hingga kini, sekitar 190 penumpang kapal naas tersebut belum berhasil ditemukan. ***