DESA Bandar Jaya adalah sebuah desa yang secara kewilayahan masuk dalam Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis yang berjarak 56 KM dari Ibukota Kecamatan. Sebagian besar mata pencarian masyarakatnya adalah bertani dan berkebun.

Desa Bandar Jaya sudah berpartisipasi dalam program PNPM-MPd sejak tahun 2008. Dipimpin oleh seorang Sekretaris Desa yang bernama Sunyoto.

Tahun 2013 berdasarkan Musyawarah Desa Sosialisasi dan MusrenbangDes TA. 2013 masyarakat mengusulkan ke PNPM-MPd kegiatan Pengadaan PLTD+Jaringan. Usulan ini kemudian dibawa ke tingkat Kecamatan dan melalui Forum Musyawarah Desa Penetapan didanai oleh Program PNPM-MPd dengan nilai bantuan sebesar Rp. 349.299.000,- dengan kapasitas mesin 135 KVA.

Lokasi pembangunan terletak di Dusun Bandar Sari RT 01 / RW 01 hingga Dusun Air Masuk. Nama Kepala Dusun nya adalah Nasipan Rahmat. Dusun Bandar Sari secara teritorial terpisah agak jauh dari lokasi kantor Desa.

''Alhamdulillah melalui PNPM-MPd Desa Bandar Jaya khususnya Dusun Bandar Sari bisa merasakan terang nya hari dikala malam. Kami sudah mengusulkan PLTD ini sejak tahun 2010 namun baru terealisasi tahun 2013 ini,'' “ ujar Rohani, Sekretaris Pokja sekaligus Tim Pemelihara yang dibentuk oleh Desa.

Pemanfaat dari kegiatan ini sebanyak 196 Kepala Keluarga dan 50 persennya masuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin. ''Banyak hal yang kami petik dari Pelaksanaan PNPM-MPd di Desa. Kami masyarakat secara bahu membahu membantu agar Pengadaan PLTD + Jaringan tersebut berjalan lancar. Kami juga berswadaya untuk pengadaan tiang dan rumah mesin. Bahkan angka swadaya masyarakat kami terbilang fantastis yaitu hingga mencapai Rp. 81.628.800,-. Namun itu semua kami lakukan karena kami sadar dengan adanya bantuan ini maka beban masyarakat kami akan berkurang,'' ujar Sekdes yang biasa dipanggil Nyoto itu.

Sebelum ada PLTD masyarakat yang tergolong mampu memakai Genset pribadi sedangkan yang lainnya memakai lampu teplok. Dengan memakai Genset masyarakat harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 700.000 - Rp. 800.000/bulan. Sementara dengan memakai lampu teplok masyarakat juga mengeluarkan biaya yang lumayan banyak dengan perhitungan satu bulan menghabiskan 3 liter minyak tanah yang harga perliternya Rp. 12.000. jika dijumlahkan sebesar Rp. 36.000 perbulannya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/05052014/bandar2jpg-802.jpg''Dengan lampu teplok aktifitas malam sangat terbatas, anak-anak sulit belajar sehingga berdampak pada prestasi di sekolah. Baju sekolah anak disetrika dengan arang bahkan tidak disetrika,'' ujar Lisa Elizabeth yang merupakan Kader Pemeberdayaan Masyarakat Desa.

Hal lain yang dirasakan adalah saat mobilisasi mesin genset menuju Dusun Bandar Sari, saat itu musim hujan akses jalan satu-satunya melalui kandang sapi Desa Sungai Linau yang saat musim hujan sulit dilalui. Masyarakat secara bersama-sama membawa mesin PLTD dari jam 10 pagi hingga jam 2 malam. ''Namun kami puas karena kami akan mendapat kemudahan setelah adanya PLTD ini,'' ujar Bapak Kiswanto yang merupakan Bendahara Pokja PLTD dan Tim Pemelihara Kegiatan Desa.

Berdasarkan musyawarah yang dilakukan masyarakat di dusun hingga desa maka masyarakat menyepakati biaya untuk satu titik dan biaya pemeliharaan mesin adalah sebesar Rp 40.000/bulan. Jika jumlah titik yang dipakai banyak maka dikalikan Rp 40.000. selanjutnya kami akan membahas tentang rencana pemakaian meteran agar pembagian arus listrik normal dan juga bagian dari pemeliharaan mesin.

''Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya kami ucapkan kepada PNPM-MPd dan semua pihak yang membantu sehingga hari ini kami bisa menikmati ''terang'' yang selama ini sangat kami impikan,'' tutup Sekdes sembari tersenyum. ***

Tulisan kiriman Dessry Kurniwati, SH, FK Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis.