MALANG - Beberapa waktu lalu media sosial digegerkan dengan beredar video mesum atau asusila yang dilakukan oleh sejoli yang diduga berada di ruang IGD sebuah rumah sakit.

Dalam video mesum yang berdurasi 40-an detik tersebut tertulis nama Rumah Sakit Sanjiwan Gianyar, Bali menjadi lokasi terjadinya. Terkait dugaan video asusila yang diambil di rumah sakit tersebut, pihak RS Sanjiwan Gianyar pun akhirnya buka suara.

Secara tegas, pihaknya membantah bahwa video asusila yang beredar tersebut terjadi di RS Sanjiwan Gianyar. Bantahan tersebut ditegaskan oleh Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, Ia Komang Upeksa dalam keterangannya.

"Melihat dari tirainya saja, sudah bisa dipastikan bukan RSUD Sanjiwani, kami tidak ada menggunakan yang seperti itu. Ini bisa diperiksa langsung ke rumah sakit," ujar Ida, Senin (30/12/2019).

Diketahui, video viral yang beredar tersebut menunjukkan latar belakang sebuah horden atau tirai berwarna biru dengan lis putih, yang menjadi sekat antar tempat tidur pasien.

Terkait video asusila yang mengatasnamakan RS Sanjiwani Gianyar, nama baik rumah sakit sudah sangat tercoreng. Ia lantas berkoordinasi dengan Dinas Inkom Gianyar untuk menelusuri kebenaran video asusila itu. "Kami tegaskan, video itu tidak benar dilakukan di RS Sanjiwani. Kami bersama Inkom tengah menelusuri video tersebut."

"Sebab ini tak hanya mencoreng nama baik Sanjiwani, tetapi juga Pemkab Gianyar, dan masyarakat Gianyar," tegas Ida.

Dari video yang beredar itu, tampak sepasang remaja yang sedang berhubungan intim di tempat tidur pasien. Video asusila yang beredar tersebut, tampak direkam oleh seseorang secara candid.

Dari rekaman itu, terlihat pula pelaku laki-laki masih menggunakan infus namun melakukan tindakan sesonoh itu. Di detik terakhir, pelaku wanita tampak sempat menoleh ke arah kamera. Melihat hal tersebut, perekam video langsung menarik kameranya.

Terkait hal tersebut, Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo terus mendalami beredarnya video tersebut. "Kita masih dalami terkait video itu. Di mana lokasi dan siapa yang ada di dalam video," ungkap Priyanto, Jumat (26/4/2019).

Sampai saat ini, belum ada laporan atau aduan terkait beredarnya video tersebut. "Kita juga belum lakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Masih kita kumpulkan informasi-informasi terkait itu. Belum ada laporan juga ke kita pihak yang dirugikan atau semacamnya," tutur AKBP Priyanto.***