PEKANBARU - Selain meninjau jalur lintas yang hubungkan Riau dan Sumatera Barat pasca bencana yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Kapolda Irjen Zulkarnain juga menyambangi PLTA di Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Senin (6/3/2017).

Ia jauh-jauh datang ke PLTA untuk memastikan kondisi terkini debit air yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah hukumnya, Riau. Sejauh ini meski status waduk sudah Siaga, namun sepenuhnya dapat dikendalikan dengan sistem spillway (gerbang air).

"Alhamdulillah setelah kita cek kondisi realnya di sini (PLTA) dan koordinasi, itu semua bisa ditanggulangi. Potensi banjir masih bisa dikontrol, kita harap jangan sampai menimbulkan banjir, terutama di hilir," kata Kapolda usai tinjauan, Senin siang.

Pihak PLTA, sebut Irjen Zulkarnain, masih mengimbangi jumlah debit air yang masuk dan ke luar melalui spill Way tersebut. Ia meminta manajemen untuk mempertimbangkan dampak di hilir dari proses buka tutup pintu air tersebut.

"Terus koordinasikan, agar resiko dan dampaknya bisa diantisipasi. Ini juga tergantung cuaca, kalau kondusif dan stabil, kita aman. Yang jelas jajaran (kepolisian) sudah disiagakan menyikapi berbagai potensi-potensi," jawabnya kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

GoRiau.com (GoNews Grup) sempat mengambil dokumentasi video dengan menggunakan drone di atas waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar itu. Sejauh ini air masih normal. Tonton: Video dari Udara Kondisi Waduk di PLTA Koto Panjang Pasca Banjir di Limapuluh Kota

Sedangkan untuk jalur lintas yang menghubungkan Riau-Sumbar yang terputus akibat bencana longsor dan banjir beberapa hari lalu masih terus diupayakan percepatan pemulihan. Ia menegaskan kalau polisi siap mensupport, terutama dalam hal keamanan.

"Kita juga turunkan anggota yang memberikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat, terutama rute pengalihan arus. Untuk perbaikan jalan kita harapkan kecepatan dari pemerintah dalam pengerjaannya. Diharapkan dapat segera pulih," lanjutnya.

"Karena kondisi ini muaranya ke keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) kalau tidak segera diantisipasi cepat, misalnya harga Sembako naik. Sebab itu sejak awal kita fokus soal pengalihan arus agar pasokan barang tidak terganggu," yakinnya.

Hingga Senin siang, jalan amblas di Kabupaten Limapuluh Kota sebagian sudah ditimbun dan diperbaiki. Ada rencana juga untuk dibangun jalan darurat dan jembatan sementara. Kendaraan roda dua sudah bisa lewat, sementara mobil masih melalui jalur alternatif.

"Tadi kita sudah koordinasi dengan Polres Limapuluh Kota, untuk roda dua sudah bisa akses. Sementara untuk roda empat dan kendaraan berat mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan sudah bisa lewat," kata Kapolres Kampar, AKBP Edi Sumardi Priadinata. ***