PEKANBARU - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Agus Pramono telah memenuhi panggilan Polda Riau, Senin (18/1/2021) lalu. Panggilan tersebut dikarenakan permasalahan penumpukan sampah yang masih terjadi di sejumlah titik Kota Pekanbaru, sejak awal Januari 2021.

Dikonfirmasi GoRiau.com, Agus menjelaskan bahwa pemeriksaan di Polda Riau saat itu berlangsung selama 12 jam. Ia pun menjelaskan seputar tugas pokok dan fungsi DLHK, serta mekanisme pengangkutan sampah yang berada dalam kewenangannya.

"Pengelolaan angkutan sampah sebelumnya yakni PT. Godang Tua Jaya dan PT. Samhana Indah, sudah berakhir kontraknya pada akhir Desember 2020 lalu. Kemudian, jika ditanya mengapa tidak menunjuk langsung kontraktor, menunggu pemenang lelang baru diputuskan, karena saya terikat regulasi," ujar Agus, Rabu (20/1/2021).

Menurut Agus, regulasi yang dimaksud adalah Perpres Nomor 16 tahun 2018 pasal 1 atat 40 tentang pengadaan langsung, yang nilainya tidak boleh melebihi Rp 200 juta. Jika nilainya melebihi angka tersebut, maka harus melalui lelang seperti yang sedang dilaksanakan saat ini.

"Saya tidak bisa tunjuk langsung, karena bisa melanggar aturan," terangnya.

Agus kemudian memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi penumpukan sampah tersebut. Diantaranya dengan swakelola pengangkutan sampah dari lingkungan warga ke TPA Muara Fajar.

"Kita sudah ada 37 unit kendaraan pengangkutan sampah secara swakelola saat ini, termasuk kendaraan yang kita sewa. Namun, memang belum ideal jumlah kendaraan ini, karena untuk mencakup seluruh wilayah Pekanbaru, dibutuhkan setidaknya 80 kendaraan," tuturnya.

Oleh karena itu, Agus mengharapkan pengertian dari masyarakat apabila terjadi keterlambatan angkutan sampah hingga pemenang lelang diputuskan. Pihaknya juga tidak mungkin menambah armada karena dibatasi regulasi administrasi penganggaran.

"Kita tetap angkut sampahnya, tetapi mungkin terlambat karena keterbatasan kendaraan. Kita berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam mengatasi sampah saat ini,"pungkasnya.***