TEMBILAHAN-Sudah lebih kurang lima bulan lamanya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Indragiri Hilir (Inhil), Riau tidak menerima pembayaran jasa dari BPJS Kesehatan.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Bupati Inhil, Syamsuddin Uti (SU) pun mengumpulkan seluruh unsur terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini seperti Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, RSUD yang ada di Inhil serta BNI cabang Tembilahan.

Setelah pertemuan tersebut, akhirnya disepakati Bank BNI Cabang Tembilahan akan memberikan dana talangan melalui Program Supplay Chain Financig (SCF) untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dirut RSUD Puri Husada ketika dikonfirmasi menjelaskan program SCF merupakan upaya mereka agar tunggakan BPJS Kesehatan dapat terselesaikan. Sehingga operasional rumah sakit bisa berjalan baik dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi lebih maksimal.

"SCF ini salah satu upaya jalan keluar terhadap tunggakan BPJS Kesehatan sekitar Rp6 Miliar selama 4 bulan. Ini juga merupakan program resmi dari pemerintah,"sebut Dirut.

Kepala Dinas Kesehatan Inhil menambahkan jika terlaksana SCF ini akan sangat membantu pihak rumah sakit dan merupakan yang pertama di Riau.

"Bayangkan 5 bulan mereka (pihak rumah sakit) tidak mendapatkan pembayaran jasa,"sebut Kadinkes.

Saat ini kata Zainal, sudah 74 persen masyarakat Inhil sebagai peserta BPJS Kesehatan (PBI dan Non PBI).

"Pemkab hanya memfasilitasi agar kerjasama bisa berjalan dengan baik dan sesuai aturan. Sehingga kita harapkan rumah sakit bisa beroperasi lagi dengan baik,"pungkasnya.

Sementara itu, Wabup Inhil, SU menjelaskan bahwa iya membantu memfasilitasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Jika ada permasalahan, kita tidak ingin berlarut-larut. Harus langsung diselesaikan, apalagi rumah sakit ini bersentuhan langsung dengan masyarakat, kita tidak ingin pelayanana kesehatan terganggu," jelas Wabup.(ayu)