BANGKINANG - Kisah perih seorang pasien miskin kembali terungkap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang. Lasmini, gadis berusia 16 tahun dan merupakan anak yatim ini butuh uluran tangan dari para dermawan untuk membantu biaya pengobatannya di RSUD Bangkinang.

Hingga Rabu (14/2/2018) sore, Lasmini yang didampingi ibunya Erdawati masih dalam kondisi lemas dan menjalani perawatan medis di RSUD Bangkinang. Usut punya usut, ternyata keluarga ini tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat  maupun program layanan kesehatan lainnya dari pemerintah yang bisa membantu biaya pengobatannya seperti BPJS Kesehatan.

Dari penuturan  Erdawati kepada wartawan, anaknya ini mengalami keterbatasan fisik sejak lahir. Kondisi anaknya semakin parah sebab tulang punggungnya  makin membesar sehingga menyebabkan putri kesayangannya ini susah untuk tidur layaknya orang normal. Tubuhnya semakin kurus. 

Fisik Lasmini juga sangat lemah, bahkan untuk berbicara tidak semua orang bisa mengerti dengan apa yang disampaikannya. Usianya memang sudah mencapai 16 tahun, namun dari ukuran fisiknya masih kelihatan seperti anak kecil.

Keluarga ini merupakan keluarga kurang mampu, ayah dari dua orang buah hatinya telah lama meninggalkan mereka bahkan ketika Lasmini masih dalam kandungan ibunya, ayahnya meninggal dunia. “Usaha untuk berobat selalu dilakukan sejak awal dulu namun perkembangannya juga tidak begitu baik,” ucap Erdawati lirih. 

Meskipun demikian, ia mengaku tidak akan pernah bosan dan putus asa untuk merawat anak yatim ini.

Erdawati yang juga warga Desa Kemang Indah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar mengungkapkan, kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan ini membuat anaknya tak lagi sekolah. 

Ia mengaku masih bingung memikirkan biaya perawatan anaknya di RSUD Bangkinang sebab sampai saat ini tidak ada satupun program pelayanan kesehatan gratis yang diikutinya. Ia membawa anaknya untuk dirawat ke RSUD Bangkinang sejak Senin (12/2/2018) kemarin. Ia belum tahu sampai berapa lama anaknya akan menjalani perawatan.

Meski anaknya dan dirinya mendapat pelayanan yang baik di rumah sakit milik Pemkab Kampar ini, namun hatinya tetap risau dan bingung jika sewaktu-waktu ditagih oleh pihak RSUD Bangkinang.

Sebelumnya, salah seorang wartawan media cetak lokal yang bertugas di Kabupaten Kampar Hendri Kampai yang juga tercatat sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar, ia mendapat kabar bahwa sigadis malang ini dibawa ibunya berobat ke RSUD Bangkinang. Prihatin dengan kondisi Lasmini, ia lalu menyampaikan hal itu kepada wartawan lainnya termasuk pengurus PWI Kampar.

Hingga Rabu (14/2/2018) sudah ada beberapa uang sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari wartawan di PWI Kampar. Ia berharap masyarakat tergugah hatinya juga untuk membantu keluarga kurang mampu ini. "Ya, saya kasihan sekali, ini adalah tugas kita bersama untuk saling membantu. Mudah-mudahan pihak rumah sakit dan pemerintah daerah bisa membantu mencari solusi," ucap Hendri. ***