JAKARTA - Peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad, berharap bisa mendapat kesempatan sekali lagi untuk berlaga di Olimpiade yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang, pada 2020 mendatang. Hal ini diutarakan Tontowi saat ditanya Badmintonindonesia.org soal harapannya di hari ulang tahunnya yang jatuh pada hari ini.

Selain beraksi di olimpiade, Tontowi juga berharap ia bisa terus bermain maksimal di usia yang sudah tak lagi muda. Tahun ini ia genap berusia 32 tahun dan tengah meniti peluang ke olimpiade bersama pemain muda, Winny Oktavina Kandow.

"Harapannya, bisa main bulutangkis terus secara maksimal, dapat tiket olimpiade, bisa sehat terus. Awalnya saya menargetkan main sampai Olimpiade Tokyo 2020, tapi tidak menutup kemungkinan kalau saya bisa tampil bagus, akan lanjut terus," kata Tontowi.

Tontowi melewati hari ulang tahunnya di tengah laga babak kedua Blibli Indonesia Open 2019. Hari ini ia mendapat kado manis dengan kemenangan atas Nipitphon Phuangphuapet/Savitree Amitrapai (Thailand), dengan skor 21-14, 21-18.

"Kami sudah pernah bertemu dengan lawan hari ini, jadi sudah ada gambaran bagaimana cara mainnya. Tadi mainnya nggak gimana-gimana sih, memang mau kasih kado ulang tahun buat bang Owi," beber Winny.

Dalam pertandingan tadi, tampak mantan pasangan main Tontowi, Liliyana Natsir yang menonton dari pinggir lapangan. Liliyana memang terus mengikuti perkembangan tim ganda campuran Indonesia selama turnamen ini dan tak jarang memberikan dukungan langsung di Istora.

"Tadi cik Butet nonton, dan memang banyak manfaatnya sih ada cik Butet di sini. Dia banyak kasih masukan. Sudah ucapin ultah juga, tapi belum kasih kado, ha ha ha," canda Tontowi.

Sementara itu, Tontowi juga berharap bahwa pemain penerus ganda campuran bisa lebih unjuk kemampuan pasca Liliyana gantung raket.

Dua ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal-Gloria Emanuelle Widjaja belum berhasil lolos ke perempat final. Praveen-Melati terhenti di babak pertama. Dituturkan Tontowi, Praveen-Melati dan Hafiz-Gloria ingin menunjukkan penampilan mereka bahwa mereka bisa, namun mungkin rasa gugup membuat mereka tak bisa keluar dari tekanan dan tidak tampil maksimal.

"Tapi kalau sudah tidak ada saya dan cik Butet memang harusnya mereka yang punya tanggungjawab. Harusnya saya santai-santai saja karena karena sudah pernah juara, tapi saya masih main, mereka seharusnya termotivasi. Owi yang sudah juara dan nggak muda saja masih mau semangat, mereka seharusnya terinspirasi juga," jelas Tontowi.

"Saya bangga juga masih ada di sana (pelatnas), mudah-mudahan mereka lebih baik dan bisa lihatkan kualitas mereka. Harapan olimpiade ada di mereka, motivasi dan mentalnya harus ditingkatkan lagi," pungkasnya.

Tontowi-Winny menjadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang tersisa di perempat final. Sebelumnya, Hafiz-Gloria tak dapat melaju setelah ditundukkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, dengan skor 15-21, 18-21. ***