PEKANBARU - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau mendukung pemerintah dalam hal meningkatan pendapatan negara di sektor pajak dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) pengisian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Dalam Bimtek tersebut, diikuti oleh beberapa organisasi yang anggotanya banyak menjadi objek pajak, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Riau, Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Pekanbaru dan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 orang, dimana 30 orang diantaranya mengikuti pelatihan ini secara offline di Hotel Furaya Pekanbaru, Kamis (25/2/2021). Pembatasan peserta offline ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19.

Ketua PSMTI Riau, Stephen Sanjaya mengatakan, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat, faktor utama yang paling penting adalah pajak. Karena, pajak adalah pondasi dalam kemajuan negara.

Terlebih, saat ini hampir semua negara mengalami penurunan di sektor ekonomi, tak terkecuali Indonesia. Dan pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, bantuan itu sendiri bersumber dari pajak.

"Untuk itu, sebagai warga negara yang baik harus sadar dan taat pajak. Apalagi saat ini untuk pelaporannya juga sudah sangat mudah. Bisa dilakukan secara online melalui E-filling. Lebih mudah dan bisa dilakukan dimana saja," katanya.

Membayar pajak, jelas Stephen, sama seperti belajar di sekolah. Sebab, setiap wajib pajak harus terus belajar. Itulah alasan kenapa PSMTI mengelar pelatihan ini dengan menghadirkan KKP Pratama Pekanbaru.

"Harapannya, acara ini bisa berlangsung dengan baik dan selesai pelatihan ini, tidak adalagi yang kesulitan melaporkan pajak, apalagi batas pembayaran pajak akhir Maret 2021 mendatang," harapnya.

Kemudian, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, Wijatmoko Rah Trisno mengungkapkan bahwa ada komitmen Apindo kepada DJP supaya seluruh membernya, baik yang dari perusahaan maupun individu dalam melakukan pembayaran pajak.

"Dalam konteks itulah acara ini kita lakukan. Untuk itu kami sampaikan ucapan terimakasih kepada PSMTI dan IKPI yang telah berkolaborasi dengan kami. Kami akan coba membuat kedepannya menjadi lebih baik lagi," sebutnya.

Ia mengatakan kesadaran itu muncul jika disosialisasikan, dan dia yakin dengan adanya acara ini, akan lebih memudahkan masyarakat nantinya. Apindo akan meluaskan lagi dengan berbagai acara yang berkaitan dengan pajak.

Kepala KPP Pratama Pekanbaru Senapelan, Ronny Johannes Purba usai membuka acara tersebut mengatakan banyaknya peserta yang mengikuti Bimtek ini sebagai bukti bahwa masyarakat banyak yang ingin melaporkan pajak dengan benar.

"Dukungan dari PSMTI serta Apindo saya pikir sangat luar biasa. Begitu juga dengan IKPI yang selama ini menjadi mitra bagi DJP untuk mengedukasi wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajibannya," ucapnya.

Lanjut Ronny, dirinya berharap melalui Apindo maupun PSMTI nantinya diteruskan ke anggota-anggotanya.

"Apindo punya banyak anggotanya dari perusahaan-perusahan. Yang mana perusahaan tersebut memiliki banyak wajib pajak orang pribadi karyawan. Begitu juga dengan PSMTI yang memiliki banyak anggota pengusaha. Demikian juga mitra kami IKPI bisa mendukung untuk peningkatan kepatuhan pelaporan SPT," sebutnya.

Ketua panitia acara Lilisen, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan secara offline dan online sesuai dengan tradisi masa pandemi saat ini.

"Khusus untuk offline kita batasi peserta 30 orang saja sesuai dengan aturan protokol Covid-19. Sementara untuk online tidak kita batasi. Dan untuk hari ini ada sekitar 180 peserta. Jadi total pesertanya itu 210 orang baik online maupun offline," sebut Lilisen yang juga ketua IKPI Pekanbaru.

Diharapkan setelah mendapatkan pencerahan melalui kegiatan ini, seluruh peserta bisa langsung melaporkan SPT-nya dan jangan ditunggu sampai akhir Maret 2021.

"Segera laporkan SPT nya dengan benar dan jelas. Lebih awal lebih nyaman," tutupnya. ***