PEKANBARU - Memadamkan api di lahan yang terbakar bukan hal yang mudah dilakukan semua orang, ini dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau 2019, agar udara tetap sehat. Ditengah upaya memadamkan lahan, tim medis secara periodik mengecek kondisi kesehatan satgas karhutla didekat lokasi terbakar.

Untuk sampai di lokasi yang yang dituju, tim medis harus menembus asap dengan menggunakan perahu selama 2 jam, dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir kepada GoRiau.com.

"Dokter dan perawat membawa obat-obatan dan peralatan, untuk mengecek kondisi kesehatan satgas. Tim medis yang turun, dari puskesmas terdekat lokasi karhutla," kata Mimi, Jumat (13/9/2019).

Selain butuh perjuangan memadamkan karhutla, sambung Mimi, dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk memadamkan api ditengah kepungan asap tebal dari bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Usai diperiksa kesehatannya, kita berikan vitamin. Agar daya tahan tubuh satgas yang bertugas tidak menurun. Sehingga tugas mulia yang diemban oleh satgas, bisa ditubtaskan segera," ungkap Mimi.

Ada 232 puskesmas yang tersebar di Provinsi Riau yang dijadikan Posko Pelayanan Kesehatan Penanggulangan Kabut Asap , dikatakan Mimi. Masyarakat pun tidak perlu takut untuk berobat, ketika sudah sakit karena terkena dampak asap.

"Untuk mendapatkan pertolongan pertama dampak kabut asap, segeralah ke puskesmas terdekat. Gunakan masker saat berada di luar rumah," jelas Mimi. ***