JAKARTA - Kelelahan akibat menempuh perjalanan jauh sering membuat sopir berhenti beristirahat dan tidur dalam mobil dengan tetap menyalakan mesin dan AC (pengatur suhu).

Bila Anda termasuk yang pernah melakukan hal itu, diingatkan agar ke depan jangan lagi melakukanya. Sebab, tindakan tersebut sangat membahayakan.

Dikutip dari liputan6.com yang melansir laman resmi Daihatsu Indonesia, para ahli medis menyebutkan, seseorang dapat meninggal karena lemas akibat tidur di mobil dengan keadaan AC menyala, baik itu mobil yang sudah lama atau pun baru.

Hasil penelitian Dr Babu Shershad dari First Medical Centre di Dubai menyatakan, bahwa ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan masalah kesehatan saat seseorang tidur di dalam mobil dalam keadaan AC yang menyala.

Jika fitur mekanis mobil tidak sejajar dapat memungkinkan kebocoran knalpot mobil ke kabin kendaraan saat seseorang sedang tidur yang kemudian dapat meningkatkan risiko mati lemas.

Saat mesin mobil tetap dinyalakan dalam waktu yang lama, dikhawatirkan gas polutan atau gas buang berbahaya yang berupa karbon monoksida akan masuk ke dalam kabin.

Gas monoksida tersebut termasuk gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Tentu saja, gas monoksida (CO) tersebut sangat berbahaya bagi siapa pun yang menghirupnya.

Efek dari gas monoksida tersebut akan membuat darah kamu menjadi kehilangan kemampuannya dalam mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Dampaknya tubuh akan terasa pusing, lemas, lemah dan kehilangan cairan.

Jika sudah demikian, berteriak pun kamu tak akan mampu. Risiko kematian pun akan sangat besar.***