LUBUK BASUNG -- Makhluk misterius yang meresahkan warga di sejumlah kanagarian di Kecamatan Palembayan, Kabupaten, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya terungkap.

Dikutip dari detikcom, camera trap (kamera perangkap) yang dipasang Balai konservasi dan Sumbar Daya Alam (BKSDA) Agam berhasil merekam makhluk yang disebut warga berwarna hitam dan berbau busuk tersebut. Makhluk tersebut ternyata beruang madu.

''Baru saja kita membuka dan membongkar rekaman camera trap yang sebelumnya dipasang. Jadi sudah dipastikan bahwa makhluk yang membuat heboh itu adalah satwa beruang madu,'' kata Kepala BKSDA Agam, Ade Putra, kepada detikcom, Selasa (8/6/2021).

Menurut Ade, hewan bernama latin helarctos mayalanus itu terekam melintas di Jorong Pasa Palembayan, Nagari Ampek Koto. Jorong Pasa Palembayan merupakan satu dari tiga lokasi pemasangan camera trap. Dua lainnya dipasang di daerah Lakuak Jorong Palembayan Tangah.

''Berdasarkan hasil rekaman berupa video dan foto, satwa (itu) adalah berupa beruang madu,'' ulang Ade.

Sebelumnya, sejumlah warga mengaku melihat makhluk misterius melintas di kawasan pemukiman warga. Kemunculan makhluk misterius itu langsung membuat resah. Wali Jorong Palembayan Tangah, Khairul Amri menyebut, keresahan terjadi di daerah Lakuak, Balai Kamih, Kampung Lurah, dan Gantiang.

Menurut Khairul, warga resah setelah salah seorang warga bernama Darwis melihat makhluk itu, Berdasarkan keterangan Darwis, makhluk misterius itu berwarna hitam dan berbau busuk.

''Darwis melihat makhluk itu berwarna hitam dan berbau busuk saat pulang dari warung,'' katanya.

Ada pula warga yang mengaku telah dua kali melihat makhluk misterius itu. Warga bernama Syofian menyebut makhluk berukuran tinggi sekitar 1,65 meter dan cepat menghilang dalam gelap. Ada pula warga yang menyebut tak ada jari pada jejak kaki makhluk itu.

BKSDA Siapkan Perangkap

BKSDA menyiapkan perangkap untuk mengevakuasi makhluk misterius yang membuat heboh warga di Kabupaten Agam itu. Langkah ini disiapkan setelah diketahui makhluk misterius tersebut ialah seekor beruang madu.

''Segera kita pasang perangkapnya, karena kita sudah tahu identitas makhluk tersebut,'' kata Ade Putra.

''Selanjutnya kita akan melakukan upaya evakuasi satwa beruang madu ini dengan menggunakan perangkap yang akan kita pasang dalam beberapa hari ke depan,'' tambah dia.

Beruang madu (helarctos malayanus) termasuk familia ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia.

Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah diserang dan terancam kelangsungan hidupnya. Beruang ini telah terdaftar dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapa pun.***