PEKANBARU - Salah seorang Warga Pekanbaru, Muhammad Fahmil Mudzaki mengeluhkan kondisi jaringan Telkomsel yang sudah hilang sejak tadi siang, pasca terbakarnya kantor Telkomsel di Pekanbaru.

Kepada GoRiau, Fahmil yang bekerja sebagai Aide De Camp (ADC) ini mengaku sangat terganggu, Karana dirinya kesulitan berkoordinasi dengan pimpinannya.

"Handphone (HP) menjadi barang yang tak boleh saya tinggalkan, karena namanya kerja ADC. Kalau ada hal mendadak, pasti saya dihubungi lewat hp. Sekarang ini susah mau komunikasi, malah gak bisa. Padahal saya memakai Telkomsel karena Telkomsel ini yang paling luas cakupannya," ujar Fahmil, Selasa (11/8/2020).

GoRiau Salah seorang kios ponsel di J
Salah seorang kios ponsel di Jalan Harapan Raya.
Diceritakan Fahmil, awalnya saat jam makan siang ia melihat jaringan hp nya hilang-hilang timbul. Kemudian ia mencoba membuka YouTube, ternyata tak bisa juga.

Ia bahkan, sudah berulang kali mengganti pengaturan jaringannya ke mode pesawat, namun beberapa kali dicoba, jaringan tetap tidak berjalan.

Melihat hal ini, Fahmil langsung mengambil smartphone-nya yang memakai provider lain untuk dijadikan hotspot akhirnya bisa. Dari sana, Fahmil baru sadar ternyata yang bermasalah bukan HP-nya, melainkan provider Telkomsel.

"Pas saya pakai hotspot dari provider lain, baru bisa. Saya buka Instagram, baru saya tahu ternyata ada kebakaran yang buat jaringan Telkomsel hilang. Bahkan, ini juga berdampak ke indihome di rumah," ujarnya.

Fahmil berharap, supaya Telkomsel segera memperbaiki hal ini. Mengingat, saat ini dirinya harus menelepon menggunakan WhatsApp yang bergantung pada jaringan internet.

"Jaringan internet provider yang saya pakai ini kurang stabil. Jadi nelpon WA putus-putus dia. Malah provider ini jauh lebih lelet dari biasanya, mungkin karena banyak yang pakai. Jadi saya bingung mau pakai kartu apalagi," keluhnya.

GoRiau Salah satu kios ponsel di Jala
Salah satu kios ponsel di Jalan Kelapa Sawit.
Warga Pekanbaru lainnya, Imam mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, ia mengaku bingung memilih provider apa, karena selama ini hanya mengandalkan Telkomsel saja.

"Saya biasa pakai Telkomsel, makanya pakai satu smartphone saja. Bisa untuk nelpon dan bisa juga untuk internetan. Kalau mau ganti kartu pun, kata pedagangnya beberapa provider juga mulai lelet karena ada lonjakan customer," sebutnya.

Sementara itu, sejumlah kios ponsel yang berada di seputaran Jalan Harapan Raya tampak penuh dan para pedagang tampak kewalahan melayani lonjakan pembeli ini.***