JAKARTA - Tim Wushu Indonesia akan mendapat tantangan berat dalam upaya memenuhi target tiga medali emas pada SEA Games XXX Philipina 2019 yang dicanangkan Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Wushu Indonesia di Hotel Sultan Jakarta, Minggu, 24 Februari 2019.

"Ya, kita memang akan menghadapi tantangan berat untuk bisa memenuhi target tiga medali emas di Philipina. Tetapi, kita akan berusaha semaksimal mungkin menjawab tantangan tersebut," kata Manajer Tim Wushu Indonesia, Iwan Kwok yang ditemui di sela-sela Rakernas

Dari jumlah medali emas yang diperebutkan pada pesta olahraga dua tahunan tersebut cukup besar yakni 16 emas. Namun, kata Iwan Kwok, sebanyak 16 atlet wushu Indonesia yang akan diterjunkan akan mendapat tantangan berat untuk bisa mencapai prestasi puncak.

Lantas apa penyebabnya sulitnya meraih lebih banyak emas? Iwan Kwok menjawab, "Tuan rumah Philipina menjadikan cabang olahraga wushu sebagai tambang emas dengan memperbanyak nomor-nomor unggulannya terutama Sanda. Kalaupun ada nomor lain itu belum akrab dengan atlet wushu Indonesia. Contohnya, ada pemisahan jurus pada nomor Taolo yang menggunakan senjata."

Kesulitan lainnya, kata Iwan Kwok, tidak tampilnya Lindswell Kwok yang juga adik kandungnya yang selama ini menjadi andalan untuk bisa menyumbangkan emas. "Bagaimana pun tidak tampilnya Lindswell akan berpengaruh terhada peluang meraih medali emas. Terus terang, saat ini belum ada atlet wushu putri yang kemampuannya menyamai Lindswell Kwok," jelas Iwan Kwok. 

Target tiga medali emas di SEA Games Philipina 2019 itu memang tidak muluk-muluk. Sebab, target itu sesuai yang diraih pada dua tahun lalu Di SEA Games Malaysia 2017, Indonesia meraih tiga medali emas melalui tiga atlet putri. Yakni, Felda Elvira Santoso dari nomor Daoshu, Lindswell Kwok dari nomor Taijijian, dan Juwita Niza Wasni dari nomor kombinasi Nangun dan Nandao.

"Target tiga medali emas di Philipina itu sesuai dengan hasil yang diraih Tim Wushu Indonesia pada SEA Games Malaysia 2017," kata Airlangga Hartarto. 

Dalam upaya meningkatkan prestasi atlet wushu Indonesia, kata Airlangga, Tim Wushu Indonesia akan menjalani serangkaian uji coba internasional dan Trainning Camp (TC) di Chima dan Iran.

Lebih jauh Iwan Kwok memastikan fasilitas pelatnas wushu saat ini jauh lebih baik dari sebelmnya. Apalagi, PB WI sudah menandatangani kontrak dengan Pusat Pengelolaan Gelora Bung Karno (PPGBK) untuk penggunaan Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno Jakarta sebagai tempat latihan. "Wisma Serba Guna GBK cukup bagus sebagai tempat latihan pelatnas wushu," ujarnya.

Sebanyak 33 atlet akan menjalani pelatnas wushu SEA Games Philipina 2019. Mereka akan ditangani pelatih kepala Novita dan dua pelatih asal China, Zhang Yuening (China) dan Liu Zhen.

Yakni, 1. Edgar Xavier Marcelo (DKI Jakarta), 2. Ahmad Hulaefi (DKI Jakarta), 3. Juwita Niza Asni (Sumut), 4. Harris Horatius (Sumut), 5. Felda Elvira Santoso (Jatim), 6. Bobie Valentinus Gunawan (Jatim), 7. Yusuf Widiyanto (Jateng), 8. Abdul Haris Sofyan (DKI Jakarta), 9. Puja Riyaya (Jateng), 10. Mei Yulia nengsih Kurniati (Sumut), 11. Rosalina Simanjuntak (Sumut), 12. Nicholas (Sumut), 13. Erwein Wijayanto (Dki Jakarta), 14. M Daffa Golden Boy (Jatim), 15. Seraf Naro Siregar (Sumut), 16. William Ajinata (Jatim), .17. Natalie Chriselda Tanasa (Jatim), 18. Kamlia Litahayu (DIY), 19. Alexandra Calista Setiawan (Jateng), 20. Lisa Valentina Surjaputra (Jateng), 21. Alisya Mellynas (Jatim), 22. Friska Ria Wibowo (Jambi), 23. Ratih Erlyana Larasati (Jateng), 24. Nurhandayani (DKI Jakarta), 25. Ade Permana (Jabar), 26.Rahmat Hidayat (Sumsel), 27. Gunawan (Jatim), 28. Okky Kurniawan (Jambi), 29. Adi R Manurung (Sumut), 30. Jefri Arianto Utomo (Jatim), 31. Bayu Raka (Jateng), 32. Saiful Anwar (Lampung), dan, 33. Deni Daffa Arrafi (Bengkulu). ***