SIAK - Salah satu peninggalan Kerajaan Siak di komplek Istana Siak Sri Indrapura yakni Istana Peraduan akan dilakukan pemugaran selama 8 bulan kedepan. Seluruh biaya pemugaran bangunan yang masuk cagar budaya dan menjadi aset nasional ini ditanggung PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) atau APRIL Grup.

Istana ini satu komplek dengan areal Istana Siak yang ada di pusat Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak. Posisinya sebelah kiri bangunan utama Istana yang jaraknya hanya belasan meter. Bangunannya berbentuk rumah yang luasannya sekitar 7 x 7 meter.

Bupati Siak, Drs H Syamsuar dalam syukuran yang dilangsungkan dalam komplek kerajaan yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin menyebutkan PT RAPP merupakan perusahaan pertama yang ikut membantu pemugaran cagar budaya di Kabupaten Siak.

"Pemugaran Istana Peraduan ini sudah lama dinanti-nanti oleh masyarakat. Karena kini, bangunan ini bukan lagi milik Siak atau Riau, melainkan bangsa Indonesia, karena sudah masuk dalam cagar budaya. Dan selama saya memimpin Siak, baru ini perusahaan ikut langsung melakukan pemugaran," kata Syamsuar, Senin (29/10/2018).

Awalnya, kata Syamsuar Istana Peraduan Siak Sri Indrapura ini masih sengketa dengan keluarga kerabat kerajaan. Begitu Mahkamah Agung menyampaikan putusan dan menyerahkannya kepada Pemerintah Daerah, maka proses masuk dalam daftar cagar budaya juga terus diperjuangkan oleh para tokoh masyarakat dan pimpinan daerah.

"Untuk sampai ke pemugaran ini melalui proses yang panjang, karena dulu masih ada sengketa. Dan Alhamdulillah sekarang sebelum pemugaran ini juga tidak ada eksekusi, bisa langsung dilakukan pemugaran. Mudah-mudahan, saat pemugaran ini nanti selesai, orangtua dari bapak Anderson Tanoto bisa datang kembali ke Istana Siak," kata Bupati Siak yang sangat kagum dengan Sukanto Tanoto.

Masih dikatakan Syamsuar, Tim cagar budaya dari Provinsi Riau dan Sumatera Barat akan memulai renovasi Istana peraduan yang merupakan tempat istirahat Sultan dan keluarganya ini, Senin (29/10/2018).

"Tadi sudah kita buka dengan berdoa bersama di dalam Israna, mudah-mudahan hasilnya nanti akan sama dengan yang aslinya. Kami tidak mendesak tim cagar budaya untuk cepat menyelesaikannya, karena kami ingin juga hasilnya memuaskan," kata gubernur Riau terpilih ini.

Diwaktu yang sama, Direktur RAPP, Basrie Kamba mengatakan APRIL sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Siak turut peduli dalam melestarikan cagar budaya ini dengan membantu memugar Istana Peraduan Sultan Siak.

Perencanaan proyek pemugaran Istana Peraduan (Istana Latifah) ini dimulai pada Oktober 2018 dengan diawali kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang dipimpin langsung Bupati Siak, Syamsuar.

"Kemudian akan dilanjutkan studi banding ke Malaysia dan mengunjungi beberapa tempat yang berhubungan dengan Kerajaan Siak. Proyek ini direncanakan Insyaallah akan selesai dalam waktu 8 bulan," terang Basrie.

Dalam acara syukuran itu tampak hadir juga Wakil Bupati Siak, Alfedri, tokoh masyarakat OK Nizami Zamil, Wan Abu Bakar Mantan Gubernur Riau, Fadlah Sulaiman Mantan Bupati Bengkalis, Tim Cagar Budaya Provinsi Riau, karyawan dan Manajemen PT RAPP, Forkopinda, serta tokoh masyarakat Siak dan Kepala OPD di Pemkab Siak. ***