JAKARTA - Sumatera Barat (Sumbar) mengalami gempa bumi sebanyak 11 kali dalam sepekan (13 - 19/11/2020), menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang.

3 gempa di antaranya dirasakan oleh masyarakat meski tak mengakibatkan korban, kekuatan gempa tertingi sebesar 6,3 magnitudo terjadi di Tuapejat pada 17 November. Sementara 8 gempa lainnya tak dirasakan masyarakat karena kekuatan gempa tercatat di bawah 4,9 magnitudo.

Menyikapi hal tersebut, legislator fraksi partai NasDem DPR RI Dapil Sumatera Barat I, Lisda Hendrajoni meminta agar masyarakat tak panik.

"Kita tinggal di daerah rawan bencana, seperti gempa, longsor, banjir. Yang penting kita harus waspada, siap siaga. Tidak panik," kata Lisda kepada GoNews.co, Sabtu (21/11/2020).

Anggota komisi VIII yang membidangi urusan sosial dan kebencanaan ini mendorong upaya pereventif untuk lebih ditingkatkan oleh pemangku kebijakan.

"Untuk pemerintah, kita dorong untuk terus bisa memastikan early warning system (sistem peringatan dini) bekerja baik dan memastikan shelter tempat pengungsian memadai. Kesiapsiagaan petugas juga harus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan," pinta Lisda.

Tak kalah penting, menurut Lisda, pasca upaya-upaya tersebut dilakukan pemangku kebijakan juga harus mengefektifkan sosialisasi kepada masyarakat.

"Sosialisasi harus terus menerus kepada masyarakat, sekolah, dan lain-lain. Agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan dan tahu bagaimana dan kapan saatnya untuk pergi ke tempat yang aman," pungkas istri bupati Pesisir Selatan, Datuak Bando Basau Hendrajoni itu.***