PEKANBARU - Fraksi Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya setuju untuk memasukkan usulan nama-nama anggota alat kelengkapan dewan (AKD) periode 2019-2024.

Di mana sebelumnya, ketiga fraksi ini sempat merasa kecewa dengan pembagian AKD DPRD Riau, karena merasa tidak diajak dalam proses pembentukannya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Riau, Markarius Anwar menceritakan alasan mengapa dirinya bersama dua fraksi lain memilih sepakat untuk menerima susunan AKD yang baru terbentuk.

"Persoalan ini tidak boleh berlarut, karena kita masih harus membahas APBD 2020. Kami tidak mau permasalahan internal DPRD menghambat kinerja pemerintahan," kata Markarius, Senin (21/10/2019).

Politisi yang akrab disapa Eka ini juga membantah adanya 'deal-deal' diantara kedua belah kubu fraksi. Menurutnya, hal ini murni karena mempertimbangkan kebersamaan.

"Kami sudah legowo. Tidak ada deal dealan. Yang mengajak memang pimpinan, tapi di luar itu kami memang sudah ada keputusan. Dan usulan nama-nama dari 3 fraksi ini diparipurnakan," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau dari fraksi Gerindra, Hardianto menjelaskan bahwa perselisihan AKD merupakan hal yang biasa terjadi. Menurutnya, dalam sebuah lembaga, sudah pasti ada usulan yang diakomodir dan tidak.

"Tapi Alhamdulillah komunikasi 3 fraksi ini baik serta mengedepankan persaturan dan kebersamaan. Walaupun tidak dapat pimpinaan di AKD, demi nama baik kelembagaan dan negeri ini kami sudah legowo," tegasnya.***