DENPASAR - Tiga hari yang lalu, drawing kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah dilakukan di markas AFC di Malaysia. Hasilnya, Tim Nasional Indonesia masuk di Grup G bersama Uni Emirat Arab (UEA), Vietnam, Thailand, Malaysia. Jika menakar kekuatan di Grup G, lawan yang paling berat tentu saja UEA.

UEA masuk dalam tim unggulan atau berada di pot 1 bersama dengan raksasa Asia lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, atau Arab Saudi. Bukan meremehkan tim lainnya, tetapi tiga tim lain penghuni Grup G sudah pernah dihadapi oleh Timnas Indonesia. Yang mungkin membuat kejutan tentu saja Thailand yang menunjuk langsung mantan Pelatih Timnas Jepang, Akira Nishino.

Harapan untuk lolos ke babak berikutnya tentu masih ada. Terlebih jika Indonesia mampu bertengger sebagai juara grup. Otomatis, Indonesia langsung lolos ke Piala Asia 2023. Penggawa Bali United, Stefano Lilipaly pun menanggapi hasil drawing kualifikasi Piala Dunia 2022.

"Saya tahu lawan cukup berat. Tetapi tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Indonesia memiliki tim yang sangat bagus dan saya pikir kami bisa mengalahkan mereka," ucap Fano [sapaan Lilipaly].

Dia juga masih memiliki harapan besar untuk dipanggil kembali oleh pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Sebab saat TC terakhir Timnas Indonesia beberapa waktu lalu, Fano terpaksa pulang lebih awal karena dibekap cedera.

"Tentu saja saya sangat berharap. Jika saya dipanggil, saya akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia," beber ayah dua anak tersebut. Dia juga sadar sudah lama Indonesia tidak melakoni laga ketat seperti ini karena sebelumnya, Indonesia tidak ikut ambil bagian dalam. Kualifikasi Piala Dunia 2018, Perancis.

Laga pertama Indonesia terjadi pada bulan September, tepatnya pada tanggal 5 September 2019 menghadapi negara tetangga, Malaysia. Lima hari berselang, Indonesia akan menghadapi Thailand dan bertindak sebagai tuan rumah dalam dua pertandingan perdana. Persiapan tentu sudah dilakukan pelatih Simon McMenemy.

Beberapa kali pelatih asal Skotlandia tersebut tertangkap kamera sedang menonton pertandingan Shopee Liga 1. Bukan tidak mungkin mantan arsitek Timnas Filipina dan Bhayangkara FC tersebut langsung datang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk menyaksikan laga antara Bali United kontra PSS Sleman, Senin malam (22/7).

"Sudah lama kami tidak bermain di level pertandingan seperti ini. Sebagai seorang pesepak bola, pertandingan seperti ini sangat penting dalam karier kami. Jadi semua pemain tanpa terkecuali harus paham bagaimana pentingnya kualifikasi ini. Kami sebagai pesepak bola tidak tahu kapan akan berhenti. Tentunya pertandingan seperti ini sangat berharga dan saya berharap untuk dipanggil kembali. Kami akan mencoba meraih hasil terbaik untuk negara saya," tutupnya. ***