PEKANBARU - Sekolah vokasi penerbangan pertama di Bumi Lancang Kuning, SMK Dirgantara Riau yang beralamat di jalan HR Soebrantas Kav 6 No 33 Panam, resmi dibuka oleh Walikota Pekanbaru yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal.

Dalam kata sambutannya Abdul Jamal mengungkapkan bahwa saat ini peminat jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sama imbang yaitu 50 banding 50.

"Di Pekanbaru minat peserta didik dalam melanjutkan pendidikan tingkat SMA dan SMK saat ini imbang 50 banding 50. Saya mengapresiasi peresmian SMK ini terlebih jurusan yang disediakan di SMK Dirgantara," kata Abdul Jamal di Pekanbaru, Jumat (12/4/2019).

Jamal menilai, Yayasan Pena Intelektual Indonesia (YASPII) cepat tanggap dalam hal pendidikan. Karena untuk sekolah kejuruan, yayasan ini mampu menghadirkan tiga jurusan yaitu mesin dan rangka pesawat, tataniaga penernangan, pariwisata dan perhotelan. Ia merasa ketiga jurusan tersebut mendukung visi misi kota pekanbaru yaitu smart city madani. 

"Saya merasa tiga jurusan yang ada di SMK Dirgantara, mendukung program dan visi misi dari kota Pekanbaru," tambahnya. 

Di tempat yang sama Ketua Dewan Pembina Yayasan Pena Ontelektual Indonesia (YASPII) Amiruddin Tumanggor, berharap dengan adanya SMK Dirgantara Riau ini dapat menjadi pilihan untuk melanjutkan pendidikan. Karena saat ini SMK merupakan jenjang pendidikan yang memiliki kopetensi dan keahlian yang dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan. 

"Dengan memasuki SMK Dirgantara, peserta didik, bisa langsung turun kelapangan pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Hal ini juga sesuai dengan motonya yaitu SMK Bisa," kata Amiruddin. 

Sebagai angkatan pertama SMK Dirgantara membuka 10 kelas dari 3 jurusan yang ada dengan kuota 35 orang per kelas. Amiruddin juga menuturkan sejak hari pertama pendaftaran dibuka ada 1.000 formulir terisi.

"Namun hal itu belum bisa dipastikan berapa jumlah siswanya karena masih melihat ketika pendaftaran ulang," tambahnya. 

Untuk pengajarnya SMK Dirgantara memiliki 35 guru pengajar ditambah dengan beberapa pengajar dari SMK N 29 Jakarta.

Selain itu SMK Dirgantara juga menyediakan simulator pilot dan memiliki tempat uji kopentensi sendiri. Amiruddin menambahkan bagi peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala akan biaya, tidak perlu khawatir karena di SMK Dirgantara juga menyediakan beasiswa bagi siswa yang berpestasi dan kurang mampu. 

Tidak hanya itu, ia menambahkan bahwa saat ini pendaftaran SMK Dirgantara Riau telah dibuka sejak tanggal 4 April 2019. ***