SIAKKECIL, GORIAU.COM - Warga Sepotong, Siak Kecil Bengkalis Riau, bersyukur atas ketertiban dan ketentraman desanya. Ungkapan kebahagian itu disampaikan dan diluahkan pada gelar perdana gamelan di halaman kediaman kepala desa. Gamelan adalah seperangkat peralatan satu paket untuk pertunjukan wayang kulit dan campur sari.

''Kami warga sangat berterima kasih sudah memilik gamelan, ini sarana kami untuk melestarikan budaya tradisional leluhur seperti wayang kalit. Sudah puluhan tahun kami mendambakan punya gamelan, baru sekarang kami merasakan, betapa warga kami sangat senang,'' kata Mbah Karim terbata-bata dengan wajah sumringah dihadapan anggota DPRD Riau Bagus Santoso dan Kepala Desa Isman serta seluruh warga desa.

Desa Sepotong adalah salah desa di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Desa yang damai ini memiliki potensi lumbung padi. Bahkan di desa inilah dibangun mesin penggilingan padi bernilai puluhan miliar oleh Pemkab Bengkalis.

Usai acara Isman, Kades Sepotong juga mengatakan hampir semua warganya bermata pencaharian petani dan pekebun. Dengan bertani dan berkebun rata-rata warganya bisa mendapatkan penghasilan yang cukup sehingga mampu membiayai sekolah hingga bangku kuliah. Hanya saja untuk infrastruktur desa seperti sarana ibadah, sekolah, jalan dan kantor layanan masyarakat belum memadai.

''Masjid masih butuh biaya untuk menyelesaikannya, jalan poros desa belum semenisasi, begitu juga dengan drainase dan sarana belajar masih kurang,'' terang Isman.

Terkait dengan aspirasi warga, Bagus Santoso anggota DPRD Riau utusan Bengkalis mengatakan, kemajuan Desa Sepotong secara mandiri menjadi contoh bagi desa desa lainnya. Dengan kemandirian menunjukkan bahwa desa itu tak tergantunng pada anggaran APBD. Justru kemandirian desa menunjukkan kemampuan dan kecerdasan warga dan perangkat desanya.

''Desa mandiri itu pertanda warganya maju, warga maju maka desanya mampu. Jangan menjadi desa yang cengeng. Model kemandirian Desa Sepotong semestinya mendapat penghargaan dari pemerintah,'' kata Bagus. (rls)