JAKARTA - Prof Dorodjatun Kuntjoro-Jakti bicara soal potensi Indonesia yang dinilai terbuka untuk diserang oleh pihak luar. Mantan Menko Perekonomian era Presiden Megawati Soekarnoputri ini menyebut potensi itu nyata di tahun 2030.

Hal itu disampaikan Prof Dorodjatun dalam diskusi membedah buku yang ditulisnya berjudul ‘Menerawang Indonesia Pada Dasawarsa Ketiga Abad ke-21’ di auditorium PTIK, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

"Buku ini saya sangat berterima kasih ke sespimti. Dahulu buku ini adalah atas pesanan dari sekelompok pemuda pemudi yang merasa bahwa mereka memerlukan semacam penerawangan ke depan,” kata Prof Dorojatun.

Dalam bukunya, Prof Dorojatun memaparkan betapa Indonesia sangat terbuka untuk diserang oleh negara-negara asing. Alasannya, Indonesia sudah banyak diketahui oleh negara-negara dunia dan lalu lintas wilayah Indonesia ditahun-tahun mendatang akan semakin sibuk.

“Karena tadi saya liat itu terbuka sekali ya Indonesia untuk dilalui lalu lintas darat, laut yang semakin lama semakin sibuk, yang semakin jumlah penduduk dunia menuju 7 miliar jiwa. Tapi bayangkan nanti tahun 2045 mencapai 9 miliar penduduk, maka lalu lintas yang lewat Indonesia itu menyebabkan betul-betul kita akan kewalahan ya mengatur,” ucapnya.

Dalam buku yang diterbitkan pada tahun 2011 ini, Prof Dorodjatun menyebut Indonesia harus bisa berperan aktif di konferensi tingkat ASEAN atau dunia. Lewat konferensi itu, proses diplomatik akan menjadi kekuatan agar Indonesia bisa menghindari serangan.

“Kita harus mengutamakan diplomasi tak henti hentinya, dan pandai membaca situasi ya. Kalau terjadi gejala yang menuju kepada konflik ya mempergunakan perairan atau wilayah udara kita maka kita harus betul-betul tegas ya, kita tidak akan berpihak kepada siapapun, kecuali untuk tujuan damai,” terang dia.

Dalam acara ini juga dilakukan sesi diskusi dari para Pakar atau ahli di bidang keamanan dan pertahanan diantaranya Prof Yudi Latif, Ph.d (ahli Konsepsi Kebangsaan), Muladi Ph.d (ahli Kebijakan Keamanan dan Pertahanan) dan Prof Dr.P. Wirutomo (ahli Sosiologi Indonesia). Hadir dalam acara ini, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dan para Perwira Menengah (Pamen) Sespimti Polri dan TNI Dikreg ke-28 Tahun 2019.***