BAGANSIAPIAPI - Sebagai kota Terapung, Panipahan Kecamatàn Pasir Limau Kapas Rohil Riau memiliki tanah yang selalu terkena air pasang. Karena itu, bangunan rumah dan sekolah banyak yang berlantaikan papan dan sebagian semenisasi.

Seperti yang dilakukan Yayasàn Islahiyah Panipahan ini. Pengelola terpaksa membangun lapangan upacara yang disemenisasi.

''Kalau air pasang, tanah disini terkena air laut, jadi kalau dibuat lapangan seperti di daerah lain tidak mungkin karena pasti akan terkena air pasang,'' ujar Ketua Yayasan Perguruan Islahiyah Panipahan H Abdurahman Yus Spdi, Selasa (9/6/2020).

Dikatakan, pihaknya ingin sekolah yang dikelola seperti halnya sekolah lainnya, yang bisa menyelenggarakan upacara. Namun karena kondisi lahan yang tidak memungkinkan, maka upacara tidak bisa dilaksanakan di tanah.

Sekolah berbasis pendidikan Islam dari tingkatan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) ini sudah lama membutuhkan lapangan upacara bendera yang juga bisa digunakan sebagai tempat bermain hingga olahraga sebaga salah satu upaya membangun cinta tanah air dan pendidikan berkarakter.

''Berkat bantuan masyarakat dan beberapa pihak, sekarang kita sedang mambangun lapangan dengan semenisasi,'' tambahnya.

Abdurahman Yus mengatakan, sebagai salah satu sekolah favorit di Kota Terapung Panipahan, pihaknya tidak membatasi calon siswa yang mendaftar. ''Walau yang jumlah diterima terbatas, kami tak dapat menolàk yang mendaftar, tetap kita terima,'' jelasnya.

Islahiyah merupakan wadah mencetak anak tempatan, melahirkan generasi berpendidikan dan saat ini beberapa alumninya sudah banyak menjadi ASN, wiraswasta bahkan melanjutkan pendidikan ke luar negeri. ***