PEKANBARU, GORIAU.COM - Provinsi Riau menjadi salah satu daerah yang belum bisa menyempurnakan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara menyeluruh atau merata. Pasalnya, kendala yang dihadapi hampir sama seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Dimana kesiapan guru menjadi alasan utama belum bisanya Riau menerapkan kurikulum itu secara merata. Terutama kepada daerah Terisolir, Terpencil dan Terluar (3T) di Riau.Hampir seluruh kabupaten dan kota di Riau maih 'meraba-raba' untuk menjalankan sistem ini. Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Arsyadjuliandi Rachman, mengakui, ada sisi positif dan negatifnya pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut."Positifnya jelas anak-anak dibekali dengan sejumlah keterampilan dan tidak terpaku hanya dengan materi di buku saja. Namun kesiapan guru dan sarana lainnya menjadi kendala utama untuk menerapkannya," kata Wagubri."Mereka yang berada di pulau-pulau, apalagi pulau terluar tentu saja tidak bisa dipaksakan menjalankan sistem yang baru ini," sambung Wagubri.Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno, menjelaskan, berdasarkan pantauan timnya ditambah laporan dari kabupaten dan kota, hanya sebagian daerah yang bisa menerapkan sistem tersebut."Sebagian bisa, sebagian lagi belu. Terutama terhadap daerah terpencil, yang memang jauh dari ketersediaan guru hingga transportasi yang sulit," kata Dwi.***