JAKARTA - Rencana penerapan new normal yang akan dilakukan pemerintah di tengah wabah virus corona baru atau Covid-19 yang belum mereda mendapat kritikan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Dia mewanti-wanti, jangan sampai penerapan new normal itu sebatas memprioritaskan ekonomi dibanding kesehatan rakyat. Jika itu terjadi, maka sama saja penerapan tersebut adalah kezaliman yang mengorbankan jutaan nyawa rakyat.

"Jika new normal adalah pembukaan mal mewah sebatas dengan andalkan jaga jarak dan penggunaan masker, maka new normal adalah bentuk kedunguan baru," ucap Habib Rizieq Shihab melalui salah satu pengacaranya, Damai Hari Lubis seperti dilansir GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/5).

Selain itu, sambung Habib Rizieq, jika new normal dilakukan dengan hanya membuka mal-mal, namun masjid tetap ditutup, maka hal ini tidak ubahnya dengan upaya pemberangusan Islam.

Habib Rizieq tidak ingin new normal yang didengungkan hanya untuk menyenangkan pengusaha besar. Seperti dengan pembukaan mal. Sementara pedagang kecil di pasar-pasar tradisional masih dilarang beroperasi.

"Jadi semestinya new normal itu kehidupan normal dengan memadukan norma agama dan aturan kesehatan, sehingga rohani dan jasmani menjadi kuat untuk mengatasi wabah," pungkasnya.***