MALANG – Muhammad Rafli dianggap sebagai bintang di balik kemenangan Arema FC atas Persebaya Surabaya dengan skor 4-0. Masuknya pemain berusia 20 tahun itu, mengubah jalannya pertandingan dan membuat Arema lebih mudah mencetak gol ke gawang Miswar Saputra.

Muhammad Rafli masuk di menit 29 menggantikan Jayus Hariono. Pelatih Milomir Seslija memiliki alasan yang kuat, mengapa dirinya menggantikan Jayus, yang berduet dengan Hendro di lini tengah sekalipun sejatinya pemain tersebut tidak tampil buruk.

“Mengapa saya ganti Jayus? Tidak ada yang salah dengan dia (Jayus). Saya hanya mau Arema lebih agresif. Jayus mungkin setelah cedera belum berani dan kami ingin lebih kuat (dalam menyerang),” ujar Milomir Seslija.

Perubahan strategi dia lakukan, karena dia tahu kelemahan Persebaya. Sehingga, ketika memasukkan Rafli, yang tampil lebih menyerang, men-support Makan Konate dan Arema memenangkan duel lini tengah.

“Kredit khusus untuk Rafli. Dialah man of the match pertandingan. Ia mengubah permainan,” paparnya.

Dia mengatakan, pergerakan Rafli, umpan yang akurat dan dia unggul di tengah. “Passing akurat, dia unggul dalam duel. Tetapi selamat untuk semua pemain,” tambah dia.  

Sementara, Rafli mengakui, meski dianggap sebagai man of the match, kemenangan 4-0 itu berkat kerja sama semua pemain. Ia main bagus, karena juga peran dari rekan satu timnya. “Mungkin penilaian pelatih begitu. Tetapi semua man of the match. Sebab, main sebagus apapun saya, tetap butuh teman satu tim,” terang Rafli.

Dia menekankan, dalam sebuah pertandingan, tidak bisa mengandalkan satu tim. “Tetapi saya bersyukur, Alhamdulillah, karena bisa berkontribusi buat Arema,” tutur pemain yang juga membuat satu assist ketika gol Makan Konate. ***