MAMASA - Limbong Bamba (25), mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Cianjur, Jawa Barat, melakukan cara unik mengisolasi diri untuk mencegah penyebaran virus corona.

Saat pulang ke kampungnya di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Limbong dengan sukarela melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dalam gubuk milik keluarganya yang berada di tengah sawah.

Dikutip dari liputan6.com, Limbong memilih mudik sejak proses perkuliahan dialihkan via online akibat merebaknya Covid-19.

Limbong tiba di kampungnya pada Rabu pagi (8/4), dan langsung menjalani isolasi. Sebelum tiba, pihak keluarganya sudah mempersiapkan tempat dan segala kebutuhannya untuknya menjalani isolasi mandiri.

''Sebelum berangkat dari Cianjur, saya sudah merencanakan untuk melakukan isolasi ketika tiba di desa saya dan itu saya sampaikan ke keluarga,'' katanya saat dihubungi Liputan6.com.

Limbong menambahkan, dirinya memilih untuk mudik ke kampung halaman karena merasa khawatir terjangkit corona Covid-19. Meski ia mengakui, kalau lingkungan dan tempat ia menuntut ilmu di Cianjur masih tergolong aman dari virus mematikan itu.

''Di sana saya tinggal di asrama, tapi takutnya jangan sampai ada anak asrama terjangkit virus itu dan positif, jadi saya memilih pulang kampung,'' ujar Limbong.

Meski ia mengakui kondisi kesehatannya baik-baik saja, dan selama perjalanan pulang telah menjalani beberapa kali screening, ia tetap ingin menjalani isolasi. Hal itu ia lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang sudah merenggut puluhan ribu nyawa itu.

''Jangan sampai ada bersentuhan dengan orang yang positif Covid-19, takutnya menularkan ke keluarga. Saya ikhlas menjalani isolasi tengah sawah seorang diri, meski ada rasa rindu berkumpul, tapi ini demi mereka dan warga lainnya,'' ungkap Limbong.

Kepala Desa Tondok Bakaru Matheus Daniel Dessaratu sangat mengapresiasi tindakan Limbong berserta keluarga, yang dengan inisiatif sendiri melakukan isolasi mandiri. Ia pun berharap agar warga desa lainnya bisa melakukan hal yang sama.

''Kami berharap warga yang lain, yang memiliki keluarganya yang baru tiba dari luar daerah, juga bisa melakukan isolasi mandiri. Hal ini sangat baik dalam memutus rantai penyebaran virus ini,'' kata Matheus

Matheus berharap, agar warganya yang baru tiba dari luar daerah segera melaporkan diri ke pemerintah setempat. Karena langkah itu semata-mate demi kebaikan bersama, dalam menghadapi wabah mematikan ini.

''Segera melaporkan jika ada keluarga yang baru tiba utamanya dari luar daerah, sehingga langkah-langkah pencegahan bisa kita lakukan,'' harap Matheus.

Matheus menambahkan, pihak pemerintah desa siap membantu warganya yang ingin melakukan isolasi mandiri. Jika tidak memiliki tempat pribadi untuk isolasi, mereka akan menyediakan serta membantu memenuhi semua kebutuhan selama menjalani isolasi.

''Kami akan siapkan tempat, bahkan makanan untuk mereka yang menjalani isolasi akan kita bantu,'' tutur Matheus.

Menurut pengakuan Matheus, selain Limbong, juga terdapat seorang warga yang menjalani isolasi mandiri di gubuk milik keluarganya. Warga itu diketahui merupakan seorang pekerja yang baru kembali dari Kabupaten Luwu Timur di Sulawesi Selatan.

''Ada juga satu warga kami atas nama Gustin Raya yang baru kembali dari Soroako, sudah empat hari melakukan isolasi mandiri di pondok keluarganya yang ada di kebun,'' tutup Matheus.***