TELUKKUANTAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau telah meninjau Sungai Bawang yang berada di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah. Peninjauan dilakukan setelah mendapat informasi dari masyarakat tentang pencemaran sungai yang diduga akibat limbah.

"Hari itu juga kami turun bersama tim ke lapangan. Kami temui air memang berwarna agak hitam," ujar Ermi Johan, Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kuansing, Kamis (29/10/2020) di Telukkuantan.

Melihat air sungai yang berubah warna, DLH Kuansing mengambil sampel dan langsung dikirim ke Pekanbaru guna memastikan kandungan air tersebut. Begitu juga dengan ikan yang mati.

"Sampel sudah dikirim pada Selasa lalu, kemungkinan sebulan lagi hasilnya keluar. Untuk ikan, kita tak bisa melakukan pengujian karena perutnya sudah pecah sampai di Pekanbaru. Selain itu, labor Unri juga tutup akibat Covid-19," terang Ermi.

Saat turun ke lapangan, Ermi Johan mengaku menemukan salah satu pipa milik PT Asia Sawit Makmur Jaya (ASMJ) dalam kondisi baru saja diperbaiki.

"Pipa ini mengalirkan limbah ke kebun. Jadi, ada yang rusak tapi sudah diperbaiki perusahaan," ujar Ermi.

Dikatakam Ermi, PT ASMJ merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan land aplcation dalam pengelolaan limbah. Dimana, semua limbah, terutama limbah cair diolah lalu dijadikan pupuk.

"Limbah mereka dialirkan melalui pipa ke kebun. Itu pupuk kebunnya. Nah, pipa ini yang pecah, kemudian masuk parit di areal perusahaan dan muara parit ini ke sungai," ujar Ermi.

DLH Kuansing selalu melakukan monitoring terhadap perusahaan yang ada di Kuansing. Hal itu guna memastikan bahwa semua berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

"Beberapa bulan lalu kami baru monitoring ke sini. Selama ini, limbah ASMJ yang dialirkan ke kebun sebagai pupuk itu di bawah baku mutu," ujar Ermi.

"Jika perusahaan menerapkan land aplication, ada aturan yang mengatur perimeter. Selama ini, limbah ASMJ di bawah baku mutu, tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan," tambah Ermi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Jake pada 26 Oktober 2020 menemukan Sungai Bawang dalam keadaan tidak seperti biasanya. Air berwarna hitam dan ada ikan yang mati.***