JAKARTA - Majelis Nasional Forhati HMI, meluncurkan "Sekolah Demokrasi Insan Cita" di Hotel Sopyan, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018). Pada saat peluncuran tersebut, hadir Kepala Sekolah Demokrasi Insan Cita, Inna Mukoddas, Sekjen Forhati, Jumrana Salikki, N. Syamsudin, Ch. Haesy, Viva Yoga Muladi (Presidium KAHMI) dan Ferry Mursyidan Baldan sebagai Mentor dalam acara sekolah Demokrasi Insan Cita itu.

Koordinator Majelis National FORHATI, Hanifah Husein dalam sambutanya mengatakan, Sekolah Demokrasi Insan Cita merupakan program pendidikan dan pelatihan sebagai institusi yang memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas kepemimpinan perempuan, baik dari alumni Corp HMI Wati maupun bagi seluruh perempuan Indonesia yang bertanggung jawab atas masa depan bangsa dan negaranya.

"Sekolah Demokrasi Insan Cita ini, kami percayakan pengelolaan kepada Adinda Inna Mukoddas. Kita berkomitmen kuat untuk secara konsisten menjadikan forhati sebagai organisasi pengkaderan yang mengemban misi Insan Cita," ujarnya.

Melalui program itu kata dia, para kader bisa menempa diri untuk menjadi Insan akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam, bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur serta diridhai Allah SWT. "Hari ini kita memulai langkah pertama melakukan program Sekolah Demokrasi untuk para calon anggota legislatif yang titik beratnya pada politik islami. Melalui program ini, kita memfasilitasi dan mengkatalisasi para anggota FORHATI yang akan berkontestasi di ajang pemilihan anggota legislatif.  Jadi tidak sekedar memenangkan kontestasi itu dan memenuhi kuota perempuan di lembaga legislatif dan partai politik," tandasnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, sekolah tersebut juga berguna untuk menyiapkan perempuan sebagai politisi negarawan atau anggota legislatif yang mau dan mampu memainkan peran strategisnya dan memperjuangkan hak-hak seluruh rakyat, termasuk kaum perempuan untuk mencapai kehidupan kemasyarakatan, kenegaraan dan kebangsaan yang berdaulat adil dan makmur.

Semenetara itu, Ketua Pelaksana Sekolah Demokrasi Insan Cita mengatakan, Sekolah Demokrasi Insan Cita diadakan pada tanggal 26-30 September 2018 yang kemudian dilanjutkan pada tanggal 30 sampai tanggal 1 Oktober dan peserta juga akan melakukan kunjungan ke Datuk Sri Wan Azizah di Kuala Lumpur.

"Kegiatan ini diadakan dan dilaksanakan dengan maksud  untuk memberikan bekal bagi alumni HMI-Wati yang kelak akan berperan sebagai anggota Legislatif di semua tingkatan," ujarnya.

"Peserta Sekolah Demokrasi ini mudah-mudahan bisa bertambah dan ada sesi berikutnya, untuk awal ada ada 15 peserta yang berasal dari provinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, DKI, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku Tenggara, Kalimantan Utara, dari berbagai macam partai politik," timpalnya.

Sementara itu, Presidium KAHMI Nasional Viva Yoga Mulyadi, mengkau sangat senang dan mengapresiasi terhadap kegiatan FORHATI itu. Menurutnya kegiatan ini merupakan rangkaian cerdas yang maju dalam rangka untuk memberikan pembobotan dan pembekalan terhadap caleg-caleg yang berasal dari FORHATI  dari seluruh partai politik. "Pembekalan ini sangat bagus," tandasnya.***