PEKANBARU- Pasca diamankannya Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Riau (Unri), Syafrul Abdi, dan Mensospol Unri, Juni oleh polisi, puluhan mahasiswa dari Unri geruduk Mapolda Riau meminta kedua rekannya itu dilepaskan, Kamis (08/8/2019) petang.

Dalam orasinya, puluhan mahasiswa tersebut mengucapkan, 'kabut asap yang ada di Riau harus dituntaskan. Kami hanya berharap jangan ada lagi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan'.

Selain itu, para mahasiswa juga menyerukan agar dua rekannya dilepaskan oleh pihak kepolisian. 'kami di sini ingin menjemput rekan kami' seru para mahasiswa.

Tidak lama setelah aksi mahasiswa berlangsung, dua mahasiswa yang diamankan Polda Riau keluar. Saat ditanyakan kegiatan apa yang dilakukan di ruangan Kriminal Umum Polda Riau, Presma UNRI, Syafrul Abdi, mengaku hanya dimintai keterangan terkait aksi yang dilakukan pihaknya saat rapat evaluasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gedung Serindit, Gubernuran, siang tadi.

"Ya kami didalam hanya ditanyakan terkait apa maksud kita melakukan kegiatan dati. Dalam rapat itu kami memang tak diundang, lantas kapan lagi kita bisa menyampaikan aspirasi," kata Syafrul kepada Wartawan.

Selanjutnya Syafrul menjelaskan, pihaknya belajar dari aksi yang dilakukan di Kantor Gubernur beberapa waktu yang lalu, dimana pada saat itu tuntutan para mahasiswa tidak diterima.

"Karena demo kemarin tidak diterima, kita masuk kedalam untuk menyampaikan apa sih sebenarnya yang harus dilakukan pemerintah saat ini, terutama Pemprov Riau. Tadi kita bentangkan tiga karton yang berisikan, jaga bumi kita, cabut izin korporasi pembakar lahan, sama Polda Riau jangan melakukan kongkow-kongkow lagi. Ini momen, agar peristiwa 2016 kemarin tidak terjadi lagi," tutur Syafrul.

Terpisah Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, membernarkan dua mahasiswa telah dipulangkan.

"Iya sudah dipulangkan tadi," ujar Sunarto kepada GoRiau.com.

Untuk diketahui, sekitar pukul 15.00 Syafrul dan Juni diamankan karena menggelar aksi bentang karton bertuliskan "Kita harus jaga bumi Riau, Polda jangan lagi konkow dengan korporasi, dan cabut Izin pembuka lahan dan korporasi ilegal" bertepatan saat Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo tengah berpidato.

Sontak saja, aksi kedua mahasiswa ini menarik perhatian banyak pihak. Awalnya, pihak keamanan dari acara ini sendiri masih membiarkan kedua pemuda tersebut untuk membentangkan karton yang bertuliskan aspirasi mereka itu.

Hingga akhirnya, petugas protokoler Pemprov Riau dan Polda Riau pun mengambil tindakan dengan merebut karton tersebut. Lantaran mendapat perlakuan seperti itu, mahasiswa tersebut lantas berorasi.

"Tangkap korporasi pembakar hutan dan lahan. Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa," teriak mahasiswa tersebut di tengah-tengah pidato Kapolda Riau.Di saat-saat itu lah, Kapolda Riau lantas menghentikan sejenak pidatonya dan mengusir kedua mahasiswa tersebut.

"Tolong hargai saya, keluar atau saya ambil tindakan tegas," kata Kapolda Riau.

Di tempat yang sama, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Fadjar juga tak kalah geramnya.

"Hai kau kayak tidak ada tempat lain saja. Ganggu orang saja. Kami punya kepentingan besar di sini, mau rapat," timpal Danrem.***