MEDAN - Kisruh dualisme kepengurusan Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Kota Medan dipastikan berakhir. Pertina Kota Medan kembali diserahkan kepada kepengurusan Budiman cs dengan syarat segera melaksanakan musyawarah kota (Muskot) ulang penentuan kepengurusan baru dalam waktu dekat.

Ketua KONI Kota Medan, Eddy Sibarani mengatakan, Pertina Medan harus menggelar musyawarah kota (Muskot) ulang. "Ada surat dari Pertina pusat untuk meredam persoalan yang ada ini. Ada jalan melaksanakan muskot ulang. Dilaksanakan paling lambat 29 September 2018. Jadi KONI karena ini surat dari pusat, KONI mengikuti ini," ujar Eddy Sibarani, Rabu (15/8).

Untuk diketahui, surat Pertina Pusat yang ditandatangani ketua umum Johni Asadoma tanggal 3 Agustus 2018 tersebut ditujukan kepada Pengprov Pertina Sumut dengan instruksi untuk menggelar musyawarah ulang Pertina Kota Medan.

"Dan kami tahu surat tersebut berupa foto kopi dari mereka (Pertina Medan). Dari pusat langsung enggak ada. Kini setelah membaca surat ini, inilah diikuti," sebut pria yang juga menjabat Ketua Harian Pertina Sumut itu.

Surat tersebut menurut Eddy juga otomatis menggugurkan kepengurusan Pertina Medan di bawah kepemimpinan Budiman, begitu juga dengan kepengurusan Sabam Manalu yang mana kedua kepengurusan tersebut sebelumnya sudah menggelar musyawarah kota (Muskot). "Dengan adanya surat ini, (kepengurusan) yang sebelumnya nol. Menurut surat ini pelaksana muskot nantinya pengurus Pertina Medan yang lalu, Budiman ketuanya, artinya dikembalikan secara organisasi," pungkas Eddy.

Sebelum kesepakatan tersebut dicapai, puluhan penggiat tinju Kota Medan bersama sejumlah legenda tinju menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KONI Medan, Rabu (15/8) pagi mendesak agar dualisme di tubuh Pertina Kota Medan untuk segera diselesaikan. Saat unjuk rasa berlangsung, Ketua KONI Medan, Eddy Sibarani melakukan dialog dengan perwakilan pengunjuk rasa untuk mencari jalan keluar.

Hadir mewakili Pertina Medan pada pertemuan dengan Eddy Sibarani yakni Sekretaris Pertina Kota Medan, Abdul Hadi, Ketua Harian Pertina Kota Medan dan juga Ketua Cenderawasih Boxing Camp, Maruli Lumban Tobing, mantan petinju Sumut, Raja Amas Siregar, David Hutabarat.

Menanggapi keputusan tersebut, mantan petinju nasional yang juga Koordinator Aksi, David Hutabarat didampingi Raja Amas Siregar menyambut baik langkah tersebut.

"Akan mengadakan muskot kembali. Budiman tetap jadi ketua Pertina Medan berdasarkan keputusan dari KONI Medan. Ada musyawarah ulang ke depan. Budiman tetap ketua Pertina sampai ada Muskot. Jadi kepengurusan Pertina Medan 2015-2018 yang akan menggelar muskot nantinya," ungkap David.

Usai mendengarkan hasil keputusan dengan KONI Medan yang disampaikan David Hutabarat, puluhan massa demonstran dengan tertib meninggalkan lokasi demonstrasi. Turut hadir pada aksi tersebut, legenda tinju dan mantan pelatih tinju nasional, Asril Goce, Hendrik Simangunsong, Erwinsyah, Hendrik Simangunsong, Tonggo Sibarani, Firman Pangeran, Sadarmawati Simbolon, Sudarmadi dan Garden Tampubolon.

Terpisah Budiman mengaku siap melaksanakan amanah dari PP Pertina. "Saya siap untuk itu dan akan bertanggung jawab. Kami akan bekerja maksimal di sisa masa bakti yang telah diperpanjang oleh pusat," katanya.