JAKARTA - Target Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) pimpinan GM Utut Adianto untuk melahirkan Norma Grand Master pada ajang turnamen catur internasional bertajuk Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024 telah terpenuhi. 

Meski masih meninggalkan 1 babak lagi, pada oertandingan babak ke-10 yang digelar di Hotel Artotel Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (30/4/2024), pecatur muda Indonesia IM Aditya Bagus Arfan sudah memastikan meraih norma GM diraihnya.

Kepastian itu diraih Aditya usai mengalahkan IM Medina Warda Aulia. Dengan hasil ini, pecatur 17 tahun tersebut telah mengumpulkan 8 poin, syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan norma GM.

Ditemui usai pertandingan, Aditya mengaku sangat lega setelah salah satu targetnya di ajang Pertamina Indonesian GM Tournament 2024 tercapai. Kini, Adit memburu target keduanya yakni mengejar trofi juara turnamen yang didukung Bank Mandiri tersebut.

“Sudah lega dan senang bisa meraih norma GM. Tinggal satu permainan lagi besok, semoga bisa menang biar juara,” kata Aditya sembari melepaskan senyum.

Sesuai jadwal, pecatur berelo rating 2407 tersebut bakal menghadapi pemain Mongolia IM Uurtsaikh Agibileg pada babak akhir Rabu, 1 Mei 2024 pagi. Kemenangan menjadi harga mati bagi Aditya. Sebab, dua pecatur pesaing lain masih menguntit di bawahnya pada klasemen sementara.

Keduanya adalah GM Novendra Priasmoro (7,5 poin) dan GM Temur Kuybokarov (7 poin) asal Australia. Di babak 11, Temur akan jumpa pecatur legenda dari Filipina, GM Eugenio Torre. Sedangkan Novendra berhadapan dengan pemain Singapura, IM Xiangyi Liu.

Adit sendiri siap berburu dua norma GM lagi, supaya gelar Grand Master bisa direngkuhnya. “Satu minggu setelah turnamen ini, saya sudah menjadwalkan ikut open tournament di Uni Emirat Arab. Targetnya mengejar norma GM lagi, karena saya berharap bisa menyandang gelar Grand Master tahun ini,”tegas Aditya.

Sementara itu, Ketua Dewan Hakim Turnamen, Hendry Jamal menyatakan kepuasannya. Selain event berjalan lancar, dia menyebut tak ada protes hingga ronde 10 berlangsung.

“Percasi sangat bangga dengan keberhasilan Adit yang berhasil meraih norma Grand Master pertamanya," kata Hendry.

Dia menilai kalau kualitas Adit akan terus meningkat dan perlu mengikut banyak event. "Adit seorang pecatur yang pintar membaca situasi. Dia tipe pecatur situasional, mungkin karena dia mengidolakan Pat Utut (GM Utut Adianto), sehingga tipe permainannya sama,” kata Hendry Jamal.

Namun jika melihat langkah-langkah yang diterapkan saat bertanding, Adit disebut mirip Anatoly Karpov. “Bisa dikatakan, Adit ini Karpov-nya Indonesia," imbuh Hendry.

Farid Tumbang

Adapun di turnamen kategori International Master (IM), IM Farid Firmansyah tumbang di tangan FM Arif Abdul Hafiz.

Farid yang di babak 9 masih memimpin klasemen sementara, di ronde 10 dikudeta oleh Arif. Keduanya memiliki poin sama, yakni 7.

Pada babak pamungkas atau ke-11, jadi penentuan bagi keduanya untuk membuktikan siapa yang terbaik dalam turnamen.

Sesuai jadwal, Farid Firmansyah akan bertarung lawan FM Cecep Kosasih, sementara Arif Abdul Hafiz bakal bertemu pecatur Malaysia, FM Peter Long.

Bagi Arif, ada dua peluang yang masih bisa dicapai. Selain menjuarai turnamen kategori IM, pecatur berelo rating 2311 tersebut juga berpotensi meraih norma IM. Dia harus mengumpulkan 7,5 poin untuk memenuhi syarat tersebut.

Sedangkan FM Surya Wahyudi yang digadang-gadang bisa membawa pulang norma IM, dipastikan gagal. Sebab, saat ini dia baru mengumpulkan 5,5 poin, padahal menyisakan satu permainan lagi. ***