PEKANBARU - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau berhasil menyelamatkan Harimau Sumatera dari ancaman kematian. Si Belang yang malang tersebut ditemukan lemah tak berdaya akibat terkena jerat pemburu liar pada Kamis (22/3/2019) lalu di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Penemuan tersebut berawal dari informasi dari staf PT Gemilang Cipta Nusantara (RAPP GRUP) bahwa terdapat Harimau Sumatera yang terkena jerat di kawasan hutan.

"Awalnya kita mendapatkan laporan dari karyawan perusahaan PT Gemilang Cipta Nusantara. Pada Saat itu mereka sedang melakukan patroli di kawasan hutan, ternyata salah satu rekan mereka penjaga hutan terkena jerat hingga tergantung dan nyaris di terkam sama harimau yang juga kena jerat di situ, nah di situlah diketahui ada harimau yang sekarat kena jerat," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (26/3/2019).

Mendapat informasi seperti itu, pada hari Minggu (24/3/2019)dini hari, BBKSDA Riau langsung menurunkan tim medis bersama dengan tim dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PR-HSD) ke lokasi. Mereka langsung diberangkatkan kesana untuk melakukan pengamanan serta upaya penyelamatan Harimau Sumatera yang sudah dalam keadaan sangat lemah tersebut.

"Kondisinya itu sudah sangat lemah, kalau di medis itu sudah stadium tiga lah. Kita perkirakan harimau ini sudah terjerat selama tiga hari di lokasi sebelum kita evakuasi Minggu itu. Lukanya cukup serius, karena kaki kiri depan nya itu sudah terinfeksi karena tali seling," jelasnya.

Diketahui, Harimau yang terjerat kawat ini berjenis kelamin jantan dengan bobot sekitar 90 kilogram.

"Tiba di sana, kami bius harimaunya dan setelah terpengaruh bius, baru tim berusaha membuka slink atau kawat yang menjerat di kakinya. Harimau tersebut dimasukkan dalam kandang transit, lalu kita evakuasi keluar dari kawasan hutan menggunakan sampan kecil karena akses ke sana sulit, " kata Suharyono.

Untuk proses penanganannya lebih lanjut, BBKSDA Riau menyerahkan si Belang kepada Balai KSDA Sumatera Barat yang selanjutnya akan dititipkan ke PR-HSD di Dhamasraya.

Di samping itu, Kepala BBKSDA Riau juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyelamatan satwa liar yang dilindungi tersebut. Ia pun mengharapkan untuk ke depannya kesadaran masyarakat akan pedindungan satwa liar dilindungi semakin meningkat.

"Mudah-mudahan kakinya bisa sembuh kembali dan segera bisa dilepas di habitat aslinya. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada karyawan perusahaan yang patroli menemukan harimau yang terjerat tersebut. Sehingga kita bersama-sama sudah bisa mengevakuasinya," tuturnya

Sebagai tambahan informasi, bagi masyarakat yang akan melakukan pengaduan terkait tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi dapat melapor kepada Call Center Balai Besar KSDA Riau dengan Nomor 0813 7474 2981. ***